Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel: Kami Tak Pernah Kirim Sistem Pertahanan Udara ke Ukraina

Bendera Israel. (unsplash.com/levimeirclancy)
Bendera Israel. (unsplash.com/levimeirclancy)
Intinya sih...
  • Israel mengaku tidak pernah kirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
  • Rusia menyatakan hubungan diplomatik dengan Israel tetap baik.
  • Ukraina masih menunggu respons dari AS terkait proposal pembelian sistem pertahanan udara.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Israel, pada Selasa (10/6/2025), menepis pernyataan Duta Besar Israel di Kiev, Michael Brodsky terkait pengiriman sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina. 

“Pernyataan tersebut salah. Kami sama sekali tidak pernah mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot atau persenjataan lainnya ke Ukraina,” terangnya, dikutip The Kyiv Independent

Pada Januari, Israel mengungkapkan rencana untuk mengirimkan senjata sitaan dari pasukan Hizbullah ke Ukraina. Sementara itu, Kiev menyambut baik inisiatif dari Tel-Aviv yang diklaim untuk melawan musuh bersama.

1. Brodsky klaim Israel sudah mengirimkan Patriot ke Ukraina

Pernyataan Brodsky disampaikan pekan lalu di saluran YouTube, Ulizhku dalam bahasa Ukraina. Ia mengutarakan bahwa sistem pertahanan udara Patriot sumbangan Israel sudah berada di Ukraina. 

“Sistem Patriot ini saat ini sudah berada di Ukraina. Ini adalah Patriot milik Israel yang sudah digunakan sejak awal 1990-an ketika Irak menargetkan serangan rudal ke kota-kota di Israel,” tuturnya, dilansir Kyiv Post

Ia menyebut, tidak banyak yang dapat dikatakan terkait dengan pengiriman tersebut. Brodsky menyebut bahwa klaim dari berbagai pihak salah karena menyebut Israel sama sekali tidak membantu Ukraina. 

Namun, ia tidak mengatakan berapa jumlah Patriot yang dikirimkan ke Ukraina. Pada tahun lalu, AS, Israel, dan Ukraina sudah membahas terkait pengiriman sistem Patriot ke Ukraina, tapi belum ada konfirmasi lanjutan soal rencana itu. 

2. Rusia sebut hubungan dengan Israel masih baik

Bendera Rusia. (pixabay.com/fotiniya)
Bendera Rusia. (pixabay.com/fotiniya)

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Vershinin mengatakan bahwa hubungan diplomatik Rusia-Israel masih tetap baik dan saling menghormati satu sama lain. 

“Kami memiliki hubungan dalam, dekat, dan baik dengan Israel dan rakyat Israel. Hubungan ini berjalan dengan baik. Memang hubungan kedua negara sempat mengalami naik dan turun. Namun, kami tetap menjaga hubungan agar tetap baik,” ungkapnya, dikutip Tass

Ia menambahkan, Moskow sudah membantu warga Yahudi untuk mendapatkan kenegaraan dan Rusia menjadi salah satu negara pertama yang mengakui Israel. 

3. Ukraina mengajukan proposal pembelian sistem pertahanan udara dari AS

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, CC0, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, CC0, via Wikimedia Commons)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina masih menunggu respons dari AS soal rencana pembelian sistem pertahanan udara. 

“Kami sedang berupaya memperkuat pertahanan udara Ukraina. Kami membutuhkan sinyal positif dari AS untuk menyetujui proposal tersebut. Kami masih menunggu mereka merespons permintaan kami untuk membeli senjata tersebut,” ujarnya, dilansir Ukrinform

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada negara-negara Eropa yang bersedia mengirimkan bantuan sistem pertahanan udara ke Ukraina. Zelenskyy menyebut, sistem pertahanan udara penting untuk pertahanan Eropa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us