Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Klaim Sukses Hancurkan Lebih dari 40 Pesawat Pembom Rusia

Pesawat Sukhoi Su-35 Flanker. (unsplash.com/pixtolero2)
Pesawat Sukhoi Su-35 Flanker. (unsplash.com/pixtolero2)

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan bahwa serangan drone Ukraina sukses menghancurkan lebih dari 40 pesawat pembom Rusia. 

"Anda pikir Ukraina mudah dikalahkan? Ukraina adalah pengecualian. Ukraina sangat unik. Semua kekuatan dalam sejarah sudah mencobanya dan kami masih tetap berdiri. Ini adalah hari penting untuk dunia," tutur SBU pada Minggu (1/6/2025), dikutip dari The Kyiv Independent

Intelijen Ukraina berjanji untuk mengusir seluruh tentara Rusia dari teritori Ukraina. Kiev akan menyerang Rusia di laut, udara, darat, dan akan menyerang lewat bawah tanah juga apabila memang dibutuhkan. 

1. Klaim mencegah 34 persen serangan rudal Rusia di Ukraina

SBU mengaku telah melancarkan operasi Spider Web menggunakan drone first-person-view (FPV) yang diselendupkan di dalam teritori Rusia dan disembunyikan di dalam truk. Operasi ini sudah direncanakan selama 1,5 tahun. 

"SBU mengirimkan drone ke Rusia dan kemudian di dalam teritori Rusia, drone disembunyikan di bawah atap dari kabin kayu yang sudah ada di dalam truk. Pada saat yang tepat, atap truk dibuka dari jarak jauh dan drone terbang untuk menyerang pesawat pembom," terangnya. 

Kiev menyebut bahwa serangan ini dilakukan di sejumlah pangkalan Angkatan Udara di Rusia, termasuk di Olenya, Diaghilev, Ivanovo, dan Belaya yang terleyak di Irkutsk Oblast, lebih dari 4 ribu km dari Ukraina. 

SBU menyebut lebih dari 40 pesawat pembom Rusia hancur imbas dari serangan drone ini, termasuk pesawat tipe A-50, Tu-95, dan Tu-22 M3. Serangan ini disebut menyebabkan kerugian hingga 7 miliar dolar AS (Rp114 triliun) dan mencegah 34 persen serangan rudal Rusia. 

2. Zelenskyy apresiasi kesuksesan operasi Spider Web

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, Public domain, via Wikimedia Commons)

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengapresiasi hasil dari serangan terkoordinasi Spider Web. Serangan ini menjadi operasi terjauh Ukraina di dalam teritori Rusia selama lebih dari 3 tahun terakhir. 

Ia pun mengumumkan pengiriman delegasi ke Istanbul yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov untuk berdialog langsung dengan delegasi Rusia dalam kelanjutan negosiasi perdamaian. 

Dia pun menyerukan gencatan senjata penuh dan tanpa syarat di Ukraina. Ia mendorong pertukaran seluruh tawanan perang dan pemulangan seluruh anak-anak Ukraina. 

Namun, operasi besar-besaran Ukraina yang direncanakan sejak lama ini dikhawatirkan akan mempersulit proses negosiasi damai dengan Rusia. 

3. Ukraina perluas evakuasi warga sipil di Sumy Oblast

Demonstran pro-Ukraina. (unsplash.com/velikarnadsky)
Demonstran pro-Ukraina. (unsplash.com/velikarnadsky)

Sehari sebelumnya, Ukraina sudah memerintahkan perluasan evakuasi warga sipil di 11 desa di Sumy Oblast. Langkah ini berfungsi mencegah kemungkinan serangan darat Rusia ke Sumy dalam waktu dekat. 

"Keputusan evakuasi warga desa dalam jarak 30 km dari perbatasan dengan Rusia dibuat di menyusul ancaman terus menerus kepada warga sipil dari serangan rudal di Sumy dalam beberapa hari terakhir. Rusia juga berencana melancarkan serangan langsung," ujar Juru Bicara Badan Penjaga Perbatasan Ukraina, Andriy Demchenko, dikutip dari The Moscow Times

Sesuai keputusan ini, sebanyak 213 area permukiman harus dievakuasi menyusul rencana Moskow untuk merebut Sumy dan membangun zona penyangga di sekitar perbatasan Rusia. 

Di sisi lain, Rusia mengklaim berhasil merebut beberapa desa di Sumy dalam beberapa pekan terakhir. Moskow juga sudah menumpuk 50 ribu pasukan di Kursk Oblast, perbatasan Sumy. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us