Israel Serang Yaman, Tewaskan 6 Orang dan Lukai 86 Lainnya

- Houthi janji akan terus lanjutkan operasi militer melawan Israel.
- Houthi menegaskan serangan Israel tidak akan menghentikan operasi militer mereka dalam mendukung Palestina.
- Hamas menyebut serangan Israel di Yaman sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Arab dan hukum internasional.
Jakarta, IDN Times - Israel mengebom ibu kota Yaman, Sanaa, pada Minggu (24/8/2025), menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 86 lainnya. Serangan ini terjadi dua hari setelah kelompok Houthi menembakkan rudal ke Israel.
Militer Israel menyatakan target mereka mencakup kompleks militer yang menampung istana kepresidenan, dua pembangkit listrik, dan sebuah fasilitas penyimpanan bahan bakar. Menurut media Israel KAN, serangan tersebut melibatkan 14 jet tempur, yang menjatuhkan sekitar 40 amunisi di Sanaa.
“Serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan berulang-ulang yang dilakukan rezim teroris Houthi terhadap Negara Israel dan warga sipilnya, termasuk peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan dan UAV ke wilayah Israel dalam beberapa hari terakhir," kata militer.
1. Houthi janji akan terus lanjutkan operasi militer melawan Israel
Pada hari yang sama, Houthi menegaskan bahwa serangan Israel tidak akan menghalangi operasi militer kelompok itu dalam mendukung rakyat Palestina. Sejak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023, Houthi sering menembakkan rudal ke Israel dan menyerang kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas.
“Agresi Israel terhadap Yaman tidak akan membuat kami gentar untuk terus mendukung Gaza, apa pun pengorbanannya. Isu ini sudah selesai bagi kami: kekekalan di surga atau kekekalan di neraka.”kata pejabat Houthi, Mohammed al-Bukhaiti, dalam sebuah pernyataan.
Abed al-Thawr, seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Houthi, menyebut klaim Israel bahwa mereka menyerang sasaran militer pada Minggu sebagai kebohongan belaka. Ia mengatakan bahwa Israel sengaja mengebom infrastruktur sipil untuk membuat rakyat Yaman menderita.
"Istana kepresidenan yang dihantam pada Minggu sudah lama ditinggalkan. Jadi, apa yang dilakukan Israel adalah tindakan barbar,” tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.
2. Hamas kecam serangan Israel terhadap Yaman
Kelompok Palestina Hamas turut mengecam serangan Israel di Yaman, dengan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Arab dan hukum internasional. Dalam pernyataannya pada Minggu, Hamas mengatakan bahwa agresi Israel tersebut bertujuan menghalangi Yaman untuk mendukung Palestina.
Kelompok ini juga memuji sikap Houthi yang berani dan menyerukan kepada seluruh negara Arab dan Muslim serta semua kekuatan merdeka, untuk bergabung dalam upaya bersama mengakhiri pendudukan.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 62 ribu warga Palestina selama hampir dua tahun perang. Sebagian besar koban adalah warga sipil. Perang ini juga menghancurkan wilayah tersebut dan menyeret penduduknya ke ambang kelaparan parah.
3. Israel terus bombardir Yaman sebulan terakhir
Israel telah membombardir pembangkit listrik dan pelabuhan di Yaman selama sebulan terakhir. Baru pekan lalu, angkatan laut Israel juga menyerang pembangkit listrik di Sanaa.
Pada Jumat (22/8/2025), kelompok Houthi menyatakan telah meluncurkan sebuah rudal hipersonik dan dua drone ke arah Israel. Polisi di distrik Tel Aviv melaporkan bahwa pecahan hasil pencegatan jatuh di sejumlah lokasi, tapi tidak ada korban luka yang dilaporkan, dilansir dari CNN.
Seorang pejabat angkatan udara Israel mengatakan rudal tersebut kemungkinan besar membawa beberapa submunisi yang dirancang untuk meledak saat menghantam target.
“Ini adalah pertama kalinya rudal jenis ini diluncurkan dari Yaman,” ujar pejabat tersebut.