Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Tak Izinkan Hamas Memerintah Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Yoaf Gallant, mengunjungi pasukan Israel pada November 2023 lalu. (twitter.com/@yoavgallant)
Intinya sih...
  • Menteri Pertahanan Israel menegaskan penolakan terhadap pemerintahan Hamas di Gaza
  • Israel siap mengisolasi Gaza, mengusir Hamas, dan memperkenalkan kekuatan baru di sana
  • AS dan mediator konflik desak Hamas dan Israel untuk menerima proposal gencatan senjata

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan pihaknya tidak akan menerima pejuang Hamas menguasai dan memerintah Jalur Gaza selama dalam proses negosiasi gencatan senjata. Menurutnya, itu menjadi syarat mutlak demi menciptakan kestabilan keamanan di Gaza.

Gallant menyatakan akan mengisolasi Gaza dan menyingkirkan Hamas. Tujuannya, ada kekuatan baru yang mau dimunculkan Israel di sana.

"Sementara, kami melakukan operasi militer yang penting, lembaga pertahanan juga sedang mempertimbangkan alternatif pemerintahan lain selain Hamas," kata Gallant, dikutip dari Channel News Asia, Senin (3/6/2024).

"Kami akan mengisolasi wilayah Gaza, menyingkirkan Hamas dari sana dan memperkenalkan kekuatan baru yang memungkinkan terbentuknya pemerintahan alternatif, yang mungkin akan mengancam Hamas," lanjut dia.

Gallant menegaskan operasi militer saat ini dilakukan untuk menyapu bersih Hamas dari Gaza dan membawa para sandera Israel kembali ke keluarganya.

1. Hamas dan Israel didesak untuk terima proposal gencatan senjata

Illustrasi Gaza (pexels.com/ Ravish Maqsood)

Hamas dan Israel didesak oleh sejumlah pihak untuk segera menerima proposal gencatan senjata Jalur Gaza. Desakan ini juga disampaikan oleh pada mediator konflik yakni Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS).

"Sebagai mediator dalam diskusi untuk gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera serta tahanan Palestina, Qatar, AS dan Mesir bersama-sama menyerukan agar Israel dan Hamas bisa menyelesaikan perjanjian ini," sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Qatar.

"Poin-poin dan prinsip ini menyatikan tuntutan semua pihak dalam sebuah proposal untuk sejumlah kepentingan dan memberikan bantuan ke masyarakat Gaza serta sandera Israel dan tahanan Palestina," lanjut pernyataan itu.

2. Tiga tahap di dalam proposal gencatan senjata

Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Presiden AS Joe Biden mendesak Hamas untuk menerima proposal baru dari Israel, untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza.

"Sudah waktunya perang ini berakhir," kata Biden.

Proposal ini terdiri dari bagian yaitu gencatan senjata selama enam pekan diawali dengan pasukan Israel akan menarik diri dari Gaza, lalu ada aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, serta pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.

"Tahap pertama akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, penarikan militer Israel. Ini benar-benar momen yang menentukan. Hamas ingin ada gencatan senjata dan kesepakatan ini adalah kesempatan untuk membuktikan apakah mereka benar bersungguh-sungguh," ujar Biden.

3. Hamas sedang kaji proposal tersebut

Illustrasi Gaza (pexels.com/ hosnysalah)

Sementara, Hamas mengatakan menanggapi secara positif soal usulan proposal tersebut.

Namun, mereka harus mengkaji terlebih dahulu poin-poin di dalamnya termasuk kesungguhan Israel untuk menarik mundur pasukannya dari Gaza.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us