Israel Umumkan Terbunuhnya Tangan Kanan Yahya Sinwar di Gaza

- Rawhi Mushtaha, petinggi Hamas di Gaza Utara, tewas dalam serangan udara Israel. Kematian ini menjadi pukulan telak bagi Hamas.
- Militer Israel mencari bukti kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang saat ini tidak dapat dideteksi keberadaannya.
- Konflik di Gaza telah menyebabkan jumlah korban tewas mencapai 41.689 orang dan 96.625 orang terluka.
Jakarta, IDN Times – Militer Israel atau IDF mengumumkan terbunuhnya petinggi Hamas di Gaza, Rawhi Mushtaha, Kamis (3/10/2024). Rawhi dikabarkan tewas dalam serangan udara Israel di Gaza Utara tiga bulan yang lalu, namun baru dikonfirmasi kematiannya hari ini.
"Mereka bersembunyi di kompleks bawah tanah yang dibentengi dan dilengkapi dengan peralatan lengkap di Jalur Gaza utara," kata IDF dalam pernyatannya.
The Jerussalem Post mengungkap, Hamas berusaha menahan pengumuman kematian pemimpinnya itu untuk menjaga moral pasukannya. Serangan itu juga menewaskan dua petinggi lainnya yakni Sameh al-Siraj dan Sami Oudeh.
1. Teman dekat Yahya Sinwar
Pengumuman terkait kematian Rawhi sekali lagi menjadi pukulan telak bagi Hamas. Kematian itu menjadi salah satu dari beberapa petinggi Hamas yang telah dieliminasi Israel belakangan ini.
Menurut IDF, Rawhi sendiri merupakan teman dekat pimpinan Hamas di Gaza. Keduanya menjalani hukuman bersama di penjara Israel.
”Mushtaha adalah tangan kanan Sinwar dan salah satu rekan terdekatnya," ungkap IDF.
Ia juga dianggap sebagai tokoh paling senior dalam biro politik Hamas di Jalur Gaza. Selama perang, ia mempertahankan kendali sipil atas rezim Hamas sambil terlibat dalam upaya perlawanan terhadap Israel.
"Rawhi adalah salah satu anggota Hamas yang paling senior dan memiliki pengaruh langsung terhadap keputusan terkait pengerahan pasukan Hamas," kata IDF, dilansir Hindustan Times.
2. Ada dugaan kematian Sinwar

Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, belakangan ini tidak lagi dapat dideteksi oleh militer Israel. Beberapa spekulasi yang muncul di berbagai media Israel menyebut bahwa Sinwar juga kemungkinan sudah meninggal.
NDTV melaporkan, sejauh ini belum ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut. Israel juga masih mencari bukti kematian Sinwar.
”Badan intelijen Shin Bet yakin bahwa ia masih hidup,” ungkap media itu.
Sementara itu, Times of Israel menyebut, Sinwar saat ini semakin sulit ditangkap. Ia bersembunyi di dalam terowongan dan sekali-kali muncul untuk memberikan saran terkait negosiasi gencatan senjata.
Upaya pengeboman terhadap terowongan-terowongan telah dilakukan oleh Israel sejauh ini. Namun tidak ditemukan bukti terkait kematiannya.
3. Konflik di Gaza terus berlanjut

Konflik di Gaza saat ini masih terus berlanjut. Kementerian Kesehatana Gaza mengatakan, hingga kini, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 41.689 orang. Sementara yang terluka adalah 96.625.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kementerian dilansir Anadolu Agency.
Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu. Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.