Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Orang Tewas dalam Rentetan Ledakan di Lebanon

Potret bendera Lebanon. (pexels.com/Jo Kassis)
Intinya sih...
  • Israel diduga melakukan serangan di Lebanon selatan, menewaskan enam orang dan melukai tujuh lainnya.
  • Serangkaian ledakan terjadi di Beirut dan pinggiran selatan, termasuk fasilitas kesehatan Hizbullah.
  • Militer Lebanon meminta warga agar tidak mengganggu ketertiban umum usai pemimpin Hizbullah terbunuh, sementara Hizbullah siap menghadapi kemungkinan invasi darat Israel.

Jakarta, IDN Times - Sebanyak tiga ledakan mengguncang Lebanon selatan pada Kamis dini hari (3/10/2024). Akibat ledakan ini, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, enam orang tewas dan tujuh lainnya terluka.

Dilansir CNN, 40 menit berselang dari peristiwa tersebut, terdengar suara desisan dan ledakan keras lagi. Ledakan terakhir diduga terjadi di Bashoura, di jantung Beirut, daerah yang belum pernah diserang sejak perang 2006. Setelah itu, terdengar ledakan keras lagi di pinggiran selatan. Tak lama, terdengar ledakan berikutnya.

Ledakan ini diyakini berasal dari serangan militer Israel. Namun hingga saat ini, Israel belum mengeluarkan pernyataannya.

1. Ledakan hantam fasilitas kesehatan

Dari sejumlah ledakan ini, salah satunya dilaporkan menghantam fasilitas kesehatan yang berafiliasi dengan kelompok Hizbullah.

Sejumlah video yang beredar juga menunjukkan ratusan warga laki menyelamatkan diri ketika ledakan pertama terdengar.

Daerah permukiman yang terkena ledakan ini diketahui didominasi oleh sekutu Syiah Hizbullah, Amal.

2. Lebanon minta masyarakat bersatu usai kematian Nasrallah

Tangkapan layar pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, ketika berpidato melalui sebuah video pada Rabu 13 Maret 2024. (twitter.com/@snntv_en)

Militer Lebanon meminta warganya agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum di tengah krisis, usai terbunuhnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Mereka menyatakan, Israel tengah berusaha untuk memecah warga Lebanon usai insiden tersebut.

"Kami mengimbau warga untuk menjaga persatuan nasional dan tidak terjebak dalam tindakan yang dapat memengaruhi perdamaian sipil pada tahap yang berbahaya dan sensitif ini. Musuh Israel sedang berusaha menerapkan rencananya yang merusak dan menabur perpecahan di antara warga Lebanon," kata militer dalam sebuah pernyataan dilansir The New Arab.

3. Sekitar 1 juta orang di Lebanon telah mengungsi

pemandangan ibu kota Lebanon, Beirut (unsplash.com/Sara Calado)

Hizbullah mulai terlibat dalam serangan lintas-batas dengan Israel setelah meletusnya perang di Gaza pada 7 Oktober. Hampir setahun kemudian, Israel menegaskan untuk fokus pada operasinya dari Gaza ke perbatasan Israel dengan Lebanon.

Pemerintah Beirut mengatakan, serangan Israel di Lebanon selama dua pekan terakhir tak hanya melenyapkan beberapa komandan Hizbullah, namun juga menewaskan sekitar sekitar 1.000 warga di negara tersebut dan memaksa satu juta lainnya mengungsi.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, pada Senin (30/9/2024) mengatakan kelompoknya siap menghadapi kemungkinan invasi darat Israel, dan menyebut Tel Aviv tidak akan mencapai tujuannya.

"Kami akan menghadapi segala kemungkinan dan siap jika Israel memutuskan untuk masuk melalui darat dan pasukan perlawanan siap untuk melakukan pertempuran darat," kata Qassem dalam pidato publik pertamanya sejak serangan udara yang menewaskan Nasrallah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us