Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jepang: 2 Marinir AS Lakukan Penyerangan Seksual di Okinawa

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Kepolisian di prefektur Okinawa, Jepang, mengumumkan bahwa dua anggota Korps Marinir Amerika Serikat (AS) telah dituduh melakukan penyerangan seksual.

Salah satunya adalah seorang laki-laki berusia 20-an dan menghadapi tuntutan pidana. Tersangka diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan pada Maret di sebuah toilet di pangkalan militer AS di Okinawa. Dia juga dituduh melukai perempuan lain yang mencoba menyelamatkan korban.

Sementara, marinir lainnya diduga melakukan kekerasan seksual terhadap seorang kenalan perempuan pada Januari, dilansir NHK News pada Kamis (24/4/2025).

1. Bagaimana status tersangka menurut perjanjian bilateral?

Polisi mengatakan mereka telah mengirim dokumen kasus tersebut ke Kantor Kejaksaan Umum Distrik Naha pada 7 April.

"Polisi Jepang bekerja sama dengan pihak AS meluncurkan penyelidikan di pangkalan tersebut. Mereka juga menginterogasi marinir secara sukarela," kata sumber investigasi, dikutip dari Kyodo News.

Tersangka berada di bawah kendali otoritas Washington. Ini sesuai dengan Perjanjian Status Pasukan Jepang-AS (SOFA), yang mengatur operasi militer Washington di Negeri Sakura.

Berdasarkan SOFA, anggota angkatan bersenjata AS akan tunduk pada hukum militer AS. Namun, dalam kasus kejahatan serius, seperti penyerangan seksual, otoritas Jepang dapat meminta yurisdiksi untuk mengadili para pelaku.

2. AS-Jepang akan bekerja sama dalam penyelidikan tersebut

Duta Besar AS untuk Jepang, George Glass. (x.com/USAmbJapan)

Menanggapi kasus kekerasan seksual terbaru, Gubernur Okinawa Denny Tamaki mengatakan ini sangat menyedihkan. Dia akan mendesak militer AS untuk mengambil tindakan yang efektif, guna mencegah insiden serupa.

Duta Besar AS untuk Jepang, George Glass, mengatakan bahwa negaranya menanggapi dengan serius semua tuduhan kriminal terhadap personel AS. Pihaknya juga akan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas setempat dan pemerintah Jepang dalam penyelidikan mereka.

"Kami sangat menghargai ikatan kepercayaan dan persahabatan yang telah terjalin selama puluhan tahun dengan tuan rumah Jepang. Saya berkomitmen untuk melakukan segala yang saya bisa untuk mencegah tindakan yang dapat membahayakan ikatan ini," kata Glass.

3. Kasus kekerasan seksual oleh oknum militer AS kerap terjadi di Okinawa

Potret pasukan marinir AS yang berada di Camp Kinser, Okinawa, Jepang. (x.com/OkinawaMarines)

Sejak Juni 2024, sejumlah kejahatan seks yang terkait dengan personel militer AS di Okinawa terungkap secara beruntun. Tahun lalu, polisi Okinawa mengidentifikasi empat kasus dugaan pelanggaran seksual oleh personel militer AS, namun satu kasus dibatalkan.

Tahun ini, tiga tuduhan serupa telah muncul. Akan tetapi, satu kasus yang dikirim ke jaksa penuntut pada Januari dibatalkan karena bukti yang tidak mencukupi.

Insiden ini menyulut kembali kemarahan dalam pemerintahan prefektur dan di kalangan penduduk setempat. Untuk diketahui, prefektur Okinawa menampung sebagian besar fasilitas militer AS di Jepang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us