Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jerman Akan Bantu Moldova Masuk ke Uni Eropa

Kanselir Jerman, Olaf Scholz saat bertemu Presiden Moldova, Maia Sandu. (x.com/Bundeskanzler)
Kanselir Jerman, Olaf Scholz saat bertemu Presiden Moldova, Maia Sandu. (x.com/Bundeskanzler)

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Rabu (21/8/2024), berkunjung ke Chisinau, Moldova. Ia menyatakan bahwa Jerman akan mendukung upaya Moldova untuk bergabung menjadi anggota Uni Eropa (UE). 

Sejak Juni 2022, UE sudah memberika status kandidat UE kepada Moldova dan menggelar negosiasi aksesi untuk pertama kalinya pada Desember 2023. Pada Oktober nanti, Moldova akan menggelar referendum keanggotaan UE bersamaan dengan pelaksaan pilpres. 

1. Klaim Sandu yang sukses menanggulangi intervensi Rusia

Scholz akan menggelar diskusi lebih jauh dalam memutuskan kesepakatan baru dengan Moldova. Ia pun mengapresiasi Sandu yang berhasil menanggulangi segala upaya pengrusakan stabilitas negara. 

"Kami menyadari bahwa Moldova terus terdampak dari perang Rusia-Ukraina. Kami tahu bahwa aktor pro-Rusia dan Rusia berusaha merusak stabilitas negara Anda, terutama menjelang gelaran pilpres dan aksesi UE. Kami akan terus mendukung Moldova dengan seluruh kekuatan kami," tuturnya, dilansir Moldpres.

"Kami mengapresiasi negara Anda yang mampu menanggulangi segala upaya pengrusakan stabilitas dari luar negeri. Sejak awal memimpin, Anda sudah melakukan progres besar, meski berada di tengah kesulitan ekonomi. Anda juga membuka pintu bagi pengungsi asal Ukraina," terangnya. 

2. Jerman akan sepakati perjanjian migrasi dengan Moldova

Selain membahas mengenai keanggotaan UE, Scholz juga menyinggung masalah migrasi. Ia menyebut banyak warga miskin asal Moldova, termasuk etnis Roma, yang mencari suaka di Jerman. 

"Meskipun Moldova dinyatakan sebagai negara yang aman, terdapat fenomena migrasi warga Moldova menuju ke Jerman yang tak kunjung usai hingga kini. Pada pekan lalu, lima pengungsi Moldova sudah ditikam oleh pengungsi asal Aljazair dalam satu ruangan sewaan," ungkapnya, dikutip RFE/RL.

Kedua negara sedang menyiapkan perjanjian terkait dengan migrasi. Sandu mengatakan dokumen tersebut masih dipersiapkan dan masih dikerjakan. Ia mengklaim diaspora Moldova di Jerman membuat relasi kedua negara menguat. 

"Banyak warga Moldova yang menemukan rumah keduanya di Jerman dan hubungan kami semakin menguat. Moldova terus berubah menjadi lebih baik. Mereka memilih jalan demokrasi. Mereka sebenarnya ingin tinggal di Moldova seperti halnya warga di Jerman," terangnya. 

3. Scholz akan terus mendukung Ukraina

ilustrasi bendera Jerman, Uni Eropa, dan Ukraina. (x.com/ZelenskyyUa)
ilustrasi bendera Jerman, Uni Eropa, dan Ukraina. (x.com/ZelenskyyUa)

Pada saat yang sama, Scholz menekankan bahwa Jerman akan terus mendukung dan membantu Ukraina. Meskipun terdapat kabar bahwa pemerintahannya mengurangi bantuan militer. 

"Jerman tidak akan mengurangi dukungan kepada Ukraina. Kami akan melanjutkan dukungan kepada Ukraina selama yang dibutuhkan. Kami akan menjadi pendukung terbesar Ukraina di Eropa," tutur Scholz, dikutip Politico.

"Ini adalah permintaan teknis, tapi kami secara politik bersatu. Kami masih mengklarifikasi permasalahan teknis sehingga dapat meningkatkan bantuan kepada Ukraina dengan jaminan dari komunitas internasional," tambahnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us