Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Joe Biden Minta Presiden Niger Dibebaskan Segera

Joe Biden (instagram.com/joebiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Kamis (3/8/2023), menyerukan pembebasan kepada Presiden Nigeria Mohamed Bazoum. Pernyataan itu disampaikan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Niger. 

Biden mengatakan bahwa AS berpihak pada rakyat Niger, karena negara itu menghadapi tantangan besar bagi demokrasinya.

"Saya meminta Presiden Bazoum dan keluarganya segera dibebaskan untuk melindungi demokrasi yang diperoleh dengan susah payah di Niger. Rakyat Niger memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka, serta telah menyatakan keinginan melalui pemilihan yang bebas dan adil. Keputusan tersebut haruslah dihormati," kata Biden.

1. AS pastikan Niger tetap jadi mitra yang kuat

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah berbicara melalui telepon pada Rabu (2/8/2023) dengan Bazoum.

“AS berdedikasi untuk menemukan resolusi damai yang memastikan bahwa Niger tetap menjadi mitra yang kuat dalam keamanan dan pembangunan di kawasan tersebut,” kata Miller, dikutip dari CNN.

AS belum secara resmi memutuskan apakah situasi tersebut harus ditetapkan sebagai kudeta, yang akan menjadi langkah bagi AS untuk menghentikan bantuan asing dan militer kepada pemerintah Niger.

2. AS sarankan warganya tak berkunjung ke Niger

Kondisi Niger saat ini membuat AS harus bertindak lebih berhati-hati. Departemen Luar Negeri AS tekah memerintahkan keberangkatan sementara personel pemerintah AS non-darurat dan anggota keluarga yang memenuhi syarat dari Kedutaan Besar AS di Niamey.

"AS tetap berkomitmen pada hubungannya dengan rakyat Niger dan demokrasi Nigeria. Kami tetap terlibat secara diplomatis di tingkat tertinggi," kata Miller, dikutip dari DW

Miller mengatakan bahwa kedutaan tetap terbuka untuk layanan darurat terbatas, tetapi pemerintah menyarankan kepada warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke Niger.

3. Bazoum sebut dirinya sebagai sandera

Melalui Washington Post pada Kamis (3/8/2023), Bazoum menyebut dirinya sebagai seorang sandera dan meminta masyarakat internasional untuk memulihkan tatanan konstitusional.

“Kudeta saat ini, yang diperintahkan kepada pemerintahan saya oleh sebuah faksi di militer pada 26 Juli, tidak memiliki alasan apapun. Jika berhasil, itu akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi negara kita, wilayah kita, dan seluruh dunia,” ungkap Bazoum, dikutip dari The Guardian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sanggar Sukma
EditorSanggar Sukma
Follow Us