Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Joe Biden Siap Bertemu Putin Bahas Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. twitter.com/KremlinRussia_E; twitter.com/POTUS
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. twitter.com/KremlinRussia_E; twitter.com/POTUS

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas invasi terhadap Ukraina.

Biden, Macron dan juga Uni Eropa mencapai kesepakatan yang masih tentatif pada Kamis (1/12/2022), soal pembatasan harga minyak yang bertujuan membuat Rusia kekurangan sumber daya.

1. Biden siap bertemu dengan Putin

Dilansir dari BBC, Jumat (2/12/2022), para negara Barat saat ini sedang menggalang dukungan untuk Ukraina yang baru saja diserang rudal Rusia, terutama pada infrastruktur energi.

“AS dan Prancis menghadapi ambisi besar Vladimir Putin untuk menaklukan dan membela nilai-nilai demokrasi serta HAM universal,” kata Biden.

“Saya siap berbicara dengan Putin, jika memang ada kepentingan ia memutuskan segera mencari cara untuk mengakhiri perang,” lanjutnya.

2. Rusia menuduh AS dan NATO terlibat dalam konflik Ukraina

Anggota tentara Rusia mengendarai kendaraan bersenjata amfibi multiguna MT-LB melewati tank saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.
Anggota tentara Rusia mengendarai kendaraan bersenjata amfibi multiguna MT-LB melewati tank saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Amerika Serikat (AS) dan NATO terlibat langsung dalam konflik Ukraina. Dua pihak tersebut dituduh telah memasok senjata dan melatih tentara Ukraina.

Lavrov juga mengatakan bahwa serentetan rudal Moskow yang diluncurkan ke wilayah Kiev, bertujuan melumpuhkan infrastruktur energi. Karena, infrastruktur itu disebut terus memungkinkan AS-NATO memompa senjata mematikan ke Ukraina.

3. Membenarkan penargetan infrastruktur energi di Ukraina

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/mfa_russia)
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/mfa_russia)

Setelah pasukan Rusia mengalami kekalahan di beberapa front pertempuran di Ukraina, mereka meluncurkan strategi baru. Tentara Rusia menghujani Ukraina dengan rudal balistik dan drone bunuh diri yang menyasar fasilitas energi.

"Kami menonaktifkan fasilitas energi (di Ukraina) yang memungkinkan Anda (Barat) memompa Ukraina dengan senjata mematikan untuk membunuh (tentara) Rusia," ujar Lavrov

"Jadi jangan katakan bahwa Amerika Serikat dan NATO tidak terlibat dalam perang ini. Anda terlibat langsung tidak hanya dengan memasok senjata, tetapi juga dengan melatih personel militer," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us