Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapal Migran Karam di Laut Italia, 45 Orang Tewas

Ilustrasi kapal (pixabay.com/Gerd Altmann)

Jakarta, IDN Times - Korban tewas akibat tenggelamnya kapal migran di perairan Italia menjadi 45 orang. Sementara, 80 migran dilaporkan selamat, kata laporan penjaga pantai dan pejabat Calabria.

Melansir NY Post, kapal tersebut tenggelam di dekat resor Steccato di kota Cutro, pesisir timur kawasan Calabria pada Minggu (26/2/2023) pagi waktu setempat. 

1. Kapal membawa sekitar 120 migran

Ilustrasi kapal tenggelam (pixabay.com/12019)

Menurut penjaga pantai setempat, kapal itu membawa sekitar 120 orang dan menabrak batu beberapa meter dari pantai. Proses pencarian korban selamat lainnya masih berlanjut.

Sebelumnya, Wali Kota Cutro Antonio Ceraso mengatakan, korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak.

Ceraso menambahkan, perahu itu hancur ketika laut dalam kondisi badai. Adapun bagian-bagian reruntuhan kapal kayu terlihat berserakan sekitar 300 meter dari pantai.

"Sebuah tontonan yang tidak ingin Anda lihat dalam hidup Anda, pemandangan yang mengerikan yang tetap bersama Anda sepanjang hidup Anda," kata Ceraso yang mengetahui kronologi tenggelamnya kapal, dilansir NY POST.

Diketahui, petugas pemadam kebakaran melakukan pencarian korban dengan jet ski. Namun kondisi badai membuat operasi menjadi terkendala, kata Danilo Maida, Juru bicara pemadam kebakaran Calabria.

Menurut laporan awal ANSA dan kantor berita Italia lainnya, disebutkan 27 mayat terdampar di pantai. Beberapa jenazah juga ditemukan mengambang di laut.

Kantor berita Italia Adnkronos menyebut, para penumpang kapal itu berasal dari Iran, Pakistan dan Afghanistan. Sementara ANSA melaporkan bahwa korban berasal dari Iran, Irak, Afghanistan dan Suriah.

2. PM Italia janji atasi penyebrangan laut yang berbahaya

Melansir Reuters, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan duka cita atas insiden itu. Ia pun berjanji akan menghentikan migrasi laut yang tidak teratur demi mencegah lebih banyak korban jiwa di perairannya.

Sejak pemerintahan sayap kanan itu berkuasa pada Oktober, pihaknya bertindak keras menangani migrasi ilegal. Hal itu terlihat ketika Roma mulai membatasi aktivitas badan amal penyelamatan migran dengan aturan ketat.

"Ini adalah tragedi besar yang menunjukkan kebutuhan mutlak untuk bertindak tegas terhadap jalur migrasi ilegal," kata Menteri Dalam Negeri, Matteo Piantedosi, dalam pernyataan terpisah.

Penting untuk menghentikan penyeberangan laut yang menawarkan kepada para migran "fatamorgana ilusi tentang kehidupan yang lebih baik" di Eropa, memperkaya para penyelundup dan "menyebabkan tragedi seperti hari ini," sambung dia.

3. Terdapat 20.333 orang hilang atau meninggal di Laut Tengah

Ilustrasi ombak (unsplash.com/Silas Baisch)

Italia merupakan salah satu tujuan favorit para migran yang mencoba memasuki Eropa melalui laut Mediterania tengah. Rute itu disebut paling berbahaya di dunia bagi penyeberangan migran ilegal.

Menurut laporan International Organization for Migration's Missing Migrants Project, terdapat 20.333 orang telah hilang atau meninggal di Mediterania tengah sejak tahun 2014.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us