Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus Pembunuhan Dokter di India, Ayah Korban Tuntut Keadilan

ilustrasi garis polisi (pexels.com/kat wilcox)
ilustrasi garis polisi (pexels.com/kat wilcox)
Intinya sih...
  • Ayah korban membagikan kisah pilunya saat menemukan putrinya dalam kondisi tak bernyawa, dengan luka-luka yang mengindikasikan kekerasan seksual.
  • Kasus Debnath memicu protes nasional di India, dengan pemogokan selama 24 jam oleh Asosiasi Medis India sebagai bentuk protes terhadap kekerasan seksual.
  • Tersangka utama adalah Sanjay Roy, seorang sukarelawan sipil di Kepolisian Kolkata yang ditangkap setelah rekaman CCTV menunjukkan dia memasuki aula seminar tempat Debnath ditemukan terbunuh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ayah dari Moumita Debnath, seorang dokter magang yang diperkosa dan dibunuh secara brutal di India, membagikan kisah pilunya saat menemukan putrinya dalam kondisi tak bernyawa.

Jenazah mahasiswi pascasarjana berusia 31 tahun tersebut ditemukan dalam kondisi penuh luka di aula seminar rumah sakit RG Kar Medical College, Kolkata, pada 9 Agustus 2024. Hasil otopsi mengonfirmasi adanya kekerasan seksual, yang diduga dilakukan oleh beberapa orang.

Dalam wawancara dengan NDTV, sang ayah, yang masih terpukul oleh tragedi tersebut, mengatakan bahwa ia menerima telepon pada larut malam, yang memberitahukan bahwa putrinya tewas karena diduga bunuh diri.

"Saya menerima telepon pada pukul 11 malam, tiba di rumah sakit pada pukul 12, dan baru pada pukul 3:30 pagi saya akhirnya melihat jenazahnya. Hanya saya yang tahu apa yang saya rasakan saat melihatnya. Tidak ada pakaian di tubuhnya. Dia hanya tertutup oleh selembar sprei. Kakinya terbuka, dengan satu tangan di kepala," ungkapnya.

“Kami telah kehilangan segalanya; kami tidak punya apa-apa lagi. Kami menginginkan keadilan."

1. Kasus tersebut memicu protes nasional

Kasus Debnath telah memicu protes nasional di seluruh negeri, dengan Asosiasi Medis India (IMA) melakukan pemogokan selama 24 jam pada 17–18 Agustus 2024. Semua rumah sakit dan klinik menolak pasien, kecuali untuk kasus darurat.

Tersangka utama adalah Sanjay Roy, seorang sukarelawan sipil di Kepolisian Kolkata yang bertugas di rumah sakit RG Kar Medical College pada malam kejadian. Ia memiliki akses ke semua departemen di rumah sakit tersebut. Ia ditangkap setelah rekaman CCTV menunjukkan bahwa dia memasuki aula seminar, di mana Debnath ditemukan terbunuh. Headset bluetooth yang ditemukan di samping jenazah korban juga terlihat digunakan oleh tersangka dalam rekaman tersebut.

Media lokal melaporkan bahwa Roy mengaku melakukan kejahatan tersebut segera setelah polisi mulai menginterogasinya.

"Gantung saja saya jika mau," katanya kepada polisi dengan sikap acuh tak acuh.

Dalam petisi yang diajukan ke pengadilan, orang tua Debnath menyatakan bahwa putri mereka kemungkinan diperkosa oleh beberapa orang.

"Kami sudah mengatakan itu sejak awal. Semua orang yang kami ajak bicara, termasuk dokter MBBS, sepakat bahwa tidak mungkin satu orang saja yang dapat menyebabkan kerusakan sebesar itu," kata sang ayah.

2. Kecewa terhadap pemerintahan Banerjee

Orang tua Debnath juga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Ketua Menteri Benggala Barat, Mamata Banerjee, setelah melihat cara polisi menangani kasus tersebut.

"Awalnya saya memiliki kepercayaan penuh padanya (Mamata Banerjee), tetapi sekarang tidak. Dia meminta keadilan, tapi untuk apa dia mengatakannya? Dia bisa mengambil alih kasus itu, tetapi dia tidak melakukan apa-apa," kata ayahnya.

Ibu korban, yang berdiri di samping suaminya, mengecam skema kesejahteraan yang diperkenalkan oleh pemerintahan Banerjee untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan. Ia menyebut semua skema tersebut hanya janji kosong semata.

“Semua skema Mamata Banerjee – skema Kanyashree, skema Lakshmi – semuanya palsu. Siapa pun yang ingin memanfaatkan skema ini, sebelum memanfaatkannya, silakan lihat apakah Lakshmi Anda di rumah aman,” ujarnya.

3. Mantan rektor RG Kar Medical College ikut diperiksa

Tokoh lainnya yang menjadi fokus penyelidikan adalah mantan rektor RG Kar Medical College, Sandip Ghosh. Ia mengundurkan diri dari jabatannya dua hari setelah jenazah Debnath ditemukan.

Biro Investigasi Pusat (CBI) saat ini memeriksa catatan telepon Gosh dan mengamati perilakunya sebelum dan sesudah kejadian. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah mengapa ia membuat orang tua korban menunggu hampir tiga jam sebelum mengizinkan mereka melihat jenazah putri mereka.

CBI juga sedang menyelidiki kemungkinan adanya perencanaan sebelumnya dalam kejahatan tersebut, dan apakah Gosh ikut terlibat dalam kasus itu.

"Sebagai orang tua, kami khawatir saat anak kami dalam perjalanan, bukan saat dia sampai di tempat kerjanya. Seperti saat kami dulu mengantarnya ke sekolah. Begitu dia sudah berada di dalam gerbang, kami merasa lega. Sekarang dia sudah dewasa. Jalanan menjadi masalah, jadi kami juga memberinya mobil," kata ayah Debnath.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us