Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KBRI Tunis Ingin Rekatkan Hubungan Indonesia-Tunisia melalui Buku

Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Dok. IDN Times/Istimewa)
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times – Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menghadiri pemeran buku di Bizerte, Tunisia. Pada kesempatan itu, Zuhairi menjelaskan nilai penting dari buku sebagai sarana untuk mewariskan khazanah intelektual dari masa ke masa.

Dia juga menuturkan, peradaban suatu bangsa acap kali ditentukan oleh budaya literasinya.

“Sebagaimana ditegaskan oleh Ibnu Khaldun dalam mognum opusnya, al-Muqaddimah, bahwa peradaban buku dan budaya literasi merupakan tonggak peradaban sebuah bangsa,” kata Zuhairi dalam sambutannya di pameran buku, di hadapan para pemikir, sastrawan, dan penulis asal Tunisia, dikutip dari keterangan pers yang diterima IDN Times.

1. Zuhairi merasa senang menghadiri pameran buku

Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Dok. IDN Times/Istimewa)
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Dok. IDN Times/Istimewa)

Sebelum menjabat sebagai duta besar, Zuhairi dikenal sebagai politikus PDIP dan intelektual Nahdlatul Ulama. Pemikirannya kerap mewarnai kolom media. Oleh sebab itu, dia mengaku sangat senang bisa menghadiri pameran buku.

“Saya sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia, yang juga sebagai penulis sejumlah buku dan ribuan kolom di media massa di Indonesia, sangat terhormat bisa menghadiri pameran buku. Saya datang ke pameran ini atas inisiatif pribadi, setelah membaca berita pameran ini di Harial al-Shorouk,” kata pria kelahiran Sumenep itu.

2. Hubungan Indonesia-Tunisia sudah dimulai sejak 1951

ilustrasi Sukarno (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi Sukarno (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada kesempatan itu, Zuhairi juga menyinggung tentang hubungan Indonesia-Tunisia yang sudah dimulai sejak 1960, ketika Sukarno berkunjung ke Tunisia.

Namun, sebelum itu, pada 1951 Habib Bourgaiba yang merupakan ‘Bapak Proklamator Tunisia’ terlebih dahulu berkunjung ke Indonesia atas undangan Sukarno, untuk menyerap pengalaman Indonesia merdeka dari cengkraman penjajah.

“Jadi, hubungan Indonesia-Tunisia sudah berusia lama sekali. Saatnya hubungan ini diperkuat melalui diplomasi buku dengan memulai penerjamahan buku-buku dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab dan Perancis, begitu pula sebaliknya,” kata dia.

3. Zuhairi ingin lebih banyak buku pemikir Indonesia diterjemahkan

Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Dok. IDN Times/Istimewa)
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Dok. IDN Times/Istimewa)

Tak ketinggalan Zuhairi membeli sejumlah buku sejarah, pemikiran, dan novel yang ditulis oleh cendekiawan dan sastrawan Tunisia.

“Tentu saya sangat senang setiap bisa membeli dan membaca buku. Saat tiba ke Tunisia, yang saya lakukan pertama kali adalah berkunjung ke toko-toko buku yang berada di kota Tunis dan langsung membeli puluhan buku untuk dikoleksi dan dibaca,” ungkap dia.  

“Saya ingin melakukan diplomasi buku di masa-masa yang akan datang. KBRI Tunis sudah menerjemahkan dan menerbitkan buku Nurcholish Madjid dan Buya Hamka. Sekarang sedang berlangsung penerjemahan buku Bung Karno, dan menyusul buku-buku lainnya,” kata Zuhairi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us