Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kebakaran Gereja di Mesir Tewaskan 41 Orang, Banyak Anak yang Tewas!

Ilustrasi rumah terbakar (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi rumah terbakar (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kebakaran terjadi di gereja Abu Sifin, sebuah gereja Kristen Koptik di kota Giza, Mesir, pada Minggu (14/8/2022). Kebakaran mulai terjadi sekitar jam 9 pagi, ketika seribu orang berkumpul di gereja.

Akibat kebakaran itu 41 orang tewas, termasuk anak-anak. Insiden itu juga melukai 16 orang lainnya, termasuk empat polisi yang terlibat dalam upaya penyelamatan para jemaah. Mereka tewas akibat menghirup asap dan berdesakan saat orang-orang berusaha menyelamatkan diri.

1. Kebakaran menewaskan 10 anak-anak

Ilustrasi TKP (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi TKP (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir Associated Press, Abu Bishoy, seorang saksi, menyampaikan bahwa mereka yang terperangkap dalam kebakaran itu berusaha menyelamatkan diri dengan melompat keluar dari gereja. Bishoy juga melihat banyak anak di dalam gereja, karena gereja itu memiliki dua fasilitas penitipan anak. 

"Ada anak-anak, kami tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan mereka. Dan kami tidak tahu putra siapa ini, atau putri siapa itu. Apakah ini mungkin?" ujar Bishoy.

Sebuah dokumen rumah sakit menunjukkan ada 20 mayat, termasuk 10 anak-anak, dibawa ke rumah sakit umum Imbaba dan 21 puluh jenazah lainnya dibawa ke rumah sakit berbeda.

Korban anak-anak yang diketahui identitasnya adalah tiga bersaudara, kembar berusia 5 tahun dan anak berusia 3 tahun. Uskup gereja, Abdul Masih Bakhit, juga termasuk di antara yang tewas.

Mousa Ibrahim, juru bicara Gereja Ortodoks Koptik, membenarkan bahwa ada anak-anak yang tewas, meninggal bersama ibu, nenek, dan bibi mereka.

Emad Hanna, saksi lainnya, menyampaikan bahwa seorang pekerja gereja berhasil mengeluarkan beberapa anak dari fasilitas penitipan.

“Kami naik ke atas dan menemukan orang mati. Dan kami mulai melihat dari luar bahwa asapnya semakin besar, dan orang-orang ingin melompat dari lantai atas," kata Hanna.

2. Keluarga korban mengkritik telatnya kedatangan ambulans dan pemadam kebakaran

Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (Unsplash.com/Jay Heike)
Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (Unsplash.com/Jay Heike)

Keluarga korban mengkritik penanganan kebakaran ini, dengan menyampaikan soal keterlambatan kedatangan ambulans dan petugas pemadam kebakaran.

“Mereka datang setelah orang meninggal. Mereka datang setelah gereja terbakar,” kata seorang wanita yang berdiri di luar gereja.

Menteri Kesehatan, Khaled Abdel-Ghafar, menyampaikan bahwa ambulans tiba dengan cepat, yaitu dua menit setelah kebakaran dilaporkan. Pejabat lainnya memberitahu bahwa telah dikirim 15 kendaraan pemadam kebakaran ke tempat kejadian untuk memadamkan api, sementara ambulans membawa korban ke rumah sakit.

Presiden Abdel Fattah el-Sissi menyampaikan belangsungkawa atas inisden ini melalui Twitter.

"Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban tak berdosa yang telah meninggal bersama Tuhan mereka di salah satu rumah ibadahnya," kata El-Sissi.

El-Sissi juga telah menghubungi Paus Tawadros II, yang beragama Kristen Koptik untuk menyampaikan belasungkawa.

3. Kebakaran diduga akibat kerusakan listrik

Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Melansir Reuters, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan, hasil pemeriksaan forensik menunjukkan kebakaran dimulai di pendingin ruangan (AC) lantai dua akibat kerusakan listrik.

Kebakaran akibat listrik sering terjadi di Mesir dan insiden pada Minggu adalah salah satu tragedi kebakaran terburuk dalam beberapa tahun terakhir di negara itu, di mana standar keselamatan dan peraturan kebakaran tidak ditegakkan dengan baik.

Pada Maret tahun lalu, kebakaran di sebuah pabrik garmen dekat Kairo menewaskan 20 orang dan melukai 24 lainnya. Pada akhir 2020, kebakaran di rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 menewaskan tujuh orang.

Untuk menyelidiki penyebab kabakaran, jaksa negara, Hamada el-Sawy, telah memerintahkan penyelidikan dan tim jaksa untuk dikirim ke gereja. Dia mengatakan sebagian besar korban meninggal karena menghirup asap.

Terkait kebakaran ini, pemerintah akan memberikan bantuan uang sebesar 100 ribu pound Mesir (Rp76,5 juta) kepada keluarga korban tewas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us

Latest in News

See More

Fadli Zon Resmi Luncurkan Buku Sejarah Baru Indonesia

14 Des 2025, 16:00 WIBNews