Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kebakaran Hutan Korsel Hanguskan Hampir 15 Ribu Hektar Lahan

Ilustrasi kebakaran hutan. (pexels.com/Deep Rajwar)
Intinya sih...
  • Kebakaran hutan di Korea Selatan telah membakar 14.694 hektar hutan, sulit dipadamkan akibat angin kencang dan cuaca kering.
  • Upaya pemadaman dilakukan dengan mengerahkan 110 helikopter dan 6.700 personel, serta langkah keselamatan untuk mencegah api menyebar ke pemukiman.
  • Dampak kebakaran termasuk 18 orang tewas, 19 terluka, kuil kuno yang terbakar habis, serta zona bencana khusus diumumkan oleh pemerintah.

Jakarta, IDN Times - Serangkaian kebakaran hutan yang berkobar di wilayah tenggara Korea Selatan (Korsel) selama beberapa hari terakhir telah membakar 14.694 hektar hutan di negara itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Menteri Dalam Negeri Ko Ki-dong saat mengumumkan tingkat terbaru kerusakan akibat kebakaran hutan pada pertemuan Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat di Seoul. Ia juga mengatakan bahwa upaya pemadaman kebakaran terhambat oleh angin kencang, cuaca kering, dan kondisi buruk lainnya.

"Pemerintah akan mengerahkan semua sumber daya yang tersedia, termasuk 110 helikopter dan 6.700 personel, guna mengatasi kebakaran hutan di Sancheong, Hadong, dan Gimhae, semuanya di Provinsi Gyeongsang Selatan, Uiseong di Provinsi Gyeongsang Utara, dan distrik Ulju di Ulsan," kata Ko pada Selasa (25/3/2025), dikutip dari Yonhap.

1. Total 234 kebakaran yang terjadi di seluruh Korsel tahun ini

Ko mengungkapkan petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan rata-rata 88 persen kebakaran hutan di 5 wilayah hingga pukul 7 pagi pada 25 Maret. Ia menambahkan bahwa berbagai upaya juga akan dilakukan, guna mencegah api menyebar ke kawasan permukiman.

"Pemerintah daerah telah menerapkan berbagai langkah keselamatan, seperti memblokir jalan dan mengevakuasi warga terlebih dahulu untuk meminimalkan kerusakan akibat kebakaran," sambungnya.

Ko mencatat, total 234 kebakaran hutan terjadi di seluruh negeri tahun ini. Sebagian besar disebakan oleh kebakaran yang tidak disengaja oleh pengunjung gunung dan pembakaran hasil sampingan pertanian atau sampah.

2. Kebakaran hutan menewaskan 18 orang

Dinas Kehutanan Korsel mengatakan akibat kebakaran hutan tersebut, setidaknya 18 orang tewas dan 19 lainnya terluka dengan sebagian besar korban berusia 60-an atau lebih.

Dari para korban, 2 ditemukan di Andong, 3 di Cheongsong, 5 di Yeongyang, dan 6 di Yeongdeok. Sementara, dari 10 orang yang terluka 2 orang mengalami luka serius. Di Yeongyang, 4 dari 5 korban ditemukan tewas terbakar di jalan sekitar pukul 11:00 malam pada Selasa waktu setempat.

Api juga membakar habis Kuil Goun di Uiseong yakni kuil kuno yang dibangun pada tahun 681 pada masa Dinasti Silla (57 SM-935 M). Harta karun nasional yang disimpan di kuil tersebut telah dipindahkan ke lokasi lain. 

3. Sekitar 500 narapidana sebuah penjara di Gyeongsang Utara telah dipindahkan

Ilustrasi penjara. (unsplash.com/Matthew Ansley)

Kebakaran bermula di daerah Sancheong di Provinsi Gyeongsang Utara pada Jumat (21/3/2025), dan telah menyebar ke daerah Uiseong, lalu ke daerah tetangga Andong, Cheongsong, Yeongyang dan Yeongdeok, yang dipicu oleh angin kencang dan kondisi kering. Sejak hari itu, militer telah mengerahkan sekitar 5 ribu anggotanya dan 146 helikopter, guna membantu memerangi kebakaran tersebut.

Sementara itu, Kementerian Kehakiman mengatakan sekitar 500 narapidana di sebuah penjara di Provinsi Gyeongsang Utara dipindahkan ke fasilitas lain untuk menghindari kobaran api. Awalnya, kementerian mempertimbangkan untuk memindahkan sekitar 3.500 narapidana dari beberapa penjara di wilayah tersebut, namun menguranginya karena beberapa kebakaran berhasil dipadamkan.

Pemerintah Korsel juga telah mengumumkan Sancheong, Uiseong, Ulju, dan Hadong, Provinsi Gyeongsang Selatan sebagai zona bencana khusus. Penetapan tersebut memungkinkan pemerintah untuk memberikan sebagian bantuan keuangan, guna pemulihan fasilitas swasta dan publik yang rusak akibat kebakaran hutan.

Warga yang terkena dampak juga akan menerima berbagai dukungan keuangan, termasuk pengurangan biaya utilitas publik, penangguhan pembayaran pajak daerah, dan banyak lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us