Kekurangan Siswa, Ribuan Sekolah di Korea Selatan Terpaksa Tutup

- Penutupan ribuan sekolah di Korea Selatan menimbulkan masalah baru bagi pemerintah karena banyak sekolah yang terbengkalai setelah ditutup.
- Penurunan angka kelahiran dan masalah ekonomi menjadi penyebab utama penurunan jumlah siswa di Korea Selatan, sehingga menyebabkan penutupan sekolah.
- Penurunan jumlah siswa di Korea Selatan diprediksi akan terus bertambah seiring dengan penurunan jumlah populasi, namun pemerintah berencana untuk meningkatkan jumlah kelahiran untuk mengatasi hal ini.
Jakarta, IDN Times - Ribuan sekolah yang terdiri dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Korea Selatan terpaksa tutup. Penutupan ini sudah dilakukan sejak lama karena semua sekolah tersebut mengalami kekurangan murid ekstrem.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan yang dirilis pada Minggu (28/12/2025), ada sekitar 4.008 sekolah di 17 daerah yang sudah ditutup. Sebanyak 3.674 sekolah dasar ditutup secara permanen. Jumlah ini ditambah 264 sekolah menengah pertama dan 70 sekolah menengah atas yang juga mengalami hal serupa.
1. Ada banyak sekolah yang lama terbengkalai usai ditutup

Penutupan ribuan sekolah ini menimbulkan masalah baru bagi pemerintah. Sebab, sekolah yang mengalami penutupan rupanya jadi terbengkalai.
Dari 4.008 sekolah yang ditutup, 376 sekolah hingga kini masih belum kembali digunakan. Dari jumlah tersebut, ada 266 sekolah yang sudah terbengkalai lebih dari 1 dekade, sedangkan 82 sekolah lainnya sudah terbengkalai selama lebih dari 30 tahun.
2. Menurunnya angka kelahiran jadi sebab utama

Menurunnya angka kelahiran jadi alasan banyak sekolah di Korea Selatan kekurangan siswa hingga akhirnya tutup. Hal ini lantaran angka kesuburan masyarakat Negeri Ginseng masih di bawah 0,8. Nilai ini jauh di bawah rata-rata angka kesuburan warga di negara lain di seluruh dunia.
Selain itu, masalah ekonomi juga jadi penyebab penurunan jumlah populasi di Korea Selatan. Mahalnya biaya sekolah, biaya perawatan anak, dan meningkatnya harga tempat tinggal membuat masyarakat Korea Selatan enggak dan takut untuk punya anak.
Sebagai informasi, penurunan jumlah populasi ini tak hanya menyebabkan penurunan jumlah siswa, tetapi juga jumlah pasukan militer di Korea Selatan. Dilansir BBC, jumlah tentara negara itu sudah mengalami penurunan sebesar 20 persen dalam 6 tahun terakhir imbas merosotnya jumlah populasi.
3. Penurunan jumlah siswa di Korea Selatan diprediksi terus bertambah

Penurunan jumlah siswa di Korea Selatan diprediksi bakal terus bertambah seiring penurunan jumlah populasi. Saat ini, data dari Lembaga Pengembangan Pendidikan menunjukkan ada sekitar 5,07 juta siswa aktif di Korea Selatan. Namun, jumlah ini diperkirakan bakal menyusut jadi 4,25 juta pada 2029.
Seorang anggota parlemen Korea Selatan, Jin Sun-mee, membenarkan hal ini. Namun, ia berujar pemerintah tidak akan tinggal diam. Menurutnya, Korea Selatan akan berupaya menekan penurunan jumlah siswa dengan meningkatkan jumlah kelahiran.
“Sejumlah besar sekolah telah ditutup dan ini akan terus berlanjut seiring dengan penurunan jumlah siswa. Kita tidak boleh hanya berhenti pada penutupan sekolah, tetapi harus mengembangkan peta jalan jangka panjang untuk mengubah fungsi sekolah-sekolah tersebut menjadi aset bagi masyarakat setempat,” kata Jin dilansir The Korean Times.


















