Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kelompok Jaringan ISIS Serang Sekolah di Uganda, 41 Orang Tewas

ilustrasi (Unsplash.com/Hiroyoshi Urushima)
ilustrasi (Unsplash.com/Hiroyoshi Urushima)

Jakarta, IDN Times - Sekolah menengah Lhubirira di Mpondwe, Uganda, mendapatkan serangan dari kelompok Allied Democratic Forces (ADF) pada Jumat (16/6/2023) malam. Kelompok tersebut berafiliasi dengan ISIS.

Polisi mengatakan 41 orang tewas dalam insiden yang terjadi di dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo tersebut. Sebagian besar korban tewas merupakan siswa di sekolah. Tentara Uganda saat ini sedang dikerahkan untuk mengejar para penyerang yang melarikan diri menuju Taman Nasional Virunga.

ADF merupakan kelompok bersenjata yang saat ini diketahui aktif di Kongo timur. Kelompok itu berdiri sekitar tahun 1990-an di Uganda untuk menentang Presiden Yoweri Museveni. Serangan bertubi-tubi militer Uganda memaksa kelompok itu menyeberang ke negara tetangga.

1. Para korban tewas ditembak, dibakar dan dibacok

ilustrasi garis polisi (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi garis polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Sekolah Menengah Lhubiriha, diketahui merupakan sekolah campuran yang dimiliki swasta dan terletak di distrik Kasese, sekitar dua kilometer dari perbatasan Kongo. Wali kota Selevest Mapoze mengatakan, serangan di sekolah itu menewaskan 41 orang.

Dilansir ABC, Mapoze menjelaskan beberapa siswa di sekolah mengalami luka bakar fatal ketika kelompok ADF membakar asrama. Sementara siswa lain yang kehilangan nyawa, mereka ditembak atau dibacok.

Joe Walusimbi, seorang pejabat yang mewakili presiden Uganda di Kasese, mengatakan bahwa beberapa korban terbakar tanpa bisa dikenali.

Setidaknya enam orang juga dikabarkan diculik oleh kelompok tersebut, yang kemudian melarikan diri melintasi perbatasan ke Kongo dalam serangan pada Jumat malam.

2. Tentara datang tapi kondisi sekolah sudah terbakar

Dalam penjelasan pihak kepolisian, 25 mayat telah ditemukan dari sekolah. Jenazah itu kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bwera. Ada delapan orang yang selamat selama insiden dan mereka saat ini dalam kondisi kritis.

Total siswa sekolah yang tewas sebanyak 38 orang. Dilansir Associated Press, korban lainnya adalah satu penjaga dan dua anggota masyarakat setempat yang tewas di luar sekolah.

Militer Uganda menjelaskan sekitar lima penyerang yang terlibat dalam peristiwa mematikan itu. Juru bicara militer, Felix Kulayigye, menjelaskan tentara dari brigade terdekat yang menanggapi serangan itu menemukan sekolah telah terbakar ketika sampai di lokasi.

Komandan militer Uganda barat yang punya tanggung jawab penempatan pasukan di Kongo, Dick Olum, mengatakan penyerang telah tinggal di kota dua hari sebelum serangan.

Olum menjelaskan penyerang mengunci asrama siswa lelaki dan kemudian membakarnya. Di asrama siswi perempuan, penyerang masuk lalu membunuh para siswa dengan senjata api atau parang.

3. Militer dan polisi Uganda lakukan pengejaran terhadap penyerang

Ilustrasi tentara Afrika (Pixabay.com/Nambasi)
Ilustrasi tentara Afrika (Pixabay.com/Nambasi)

Dalam penjelasan juru bicara kepolisian, Fred Enanga, unit tentara dan polisi saat ini telah dikerahkan untuk mengejar para penyerang yang melarikan diri ke arah Taman Nasional Virunga melewati perbatasan ke Kongo.

Dilansir Al Jazeera, militer dalam sebuah pernyataan mengatakan, pasukan Uganda menyeberang ke Kongo untuk mengejar musuh dan menyelamatkan orang-orang yang diculik.

Pakar urusan pemerintahan di Kampala, ibu kota Uganda, Daniel Bwambale, menyalahkan pihak berwenang. Mereka dianggap gagal bertindak dan seharusnya serangan dapat dicegah karena Uganda memiliki aset udara, pesawat nirawak, artileri dan personel yang cukup untuk mengejar ADF.

Pemimpin oposisi Winnie Kieeza dari wilayah tersebut mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai serangan pengecut. Dia mengatakan serangan terhadap sekolah tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran berat terhadap hak-hak anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us