Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenya Cari Dalang Pemutilasi 8 Mayat Perempuan

Ilustrasi bendera Kenya. (Pixabay.com/jorono)
Ilustrasi bendera Kenya. (Pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Polisi Kenya pada Minggu (14/7/2024) sedang menyelidiki kasus penemuan mayat yang dimutilasi dan berjanji melakukan investigasi secara transparan. Pihak berwenang menemukan delapan mayat dimutilasi dalam kantong plastik di tempat pembuangan sampah di daerah kumuh Mukuru di ibu kota Nairobi.

Penemuan mayat ini muncul saat kepolisian berada dalam tekanan karena protes antipemerintah yang meluas menimbulkan korban jiwa. Kasus tersebut juga membuat lembaga pengawas melakukan penyelidikan terhadap polisi.

1. Penyelidikan diperkirakan bakal selesai dalam tiga minggu

Douglas Kanja, penjabat kepala kepolisian, menyampaikan kesedihan atas kasus ini dan berjanji pihaknya akan bertindak transparan dalam mengusut kasus ini.

"Seluruh jajaran kepolisian nasional dan saya memahami keprihatinan dan kesedihan mendalam yang ditimbulkan tragedi ini bagi keluarga, warga Kware, dan sesama warga Kenya. Kami berkomitmen untuk melakukan investigasi yang transparan, menyeluruh, dan cepat,” kata Kanja, dilansir dari Al Jazeera. 

Dia mengatakan, transparansi akan mencakup operasi post-mortem, dan media akan dilibatkan di semua tahapan. Dia juga menyampaikan investigasi diperkirakan selesai dalam waktu tiga minggu.

Pengumuman itu muncul setelah penjabat inspektur jenderal mengatakan petugas di kantor polisi di Kware dipindahkan.

2. Usia korban diperkirakan 18-30 tahun

ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir DW, Kanja mengatakan enam mayat ditemukan pada Jumat dan beberapa bagian tubuh lainnya ditemukan pada Sabtu. Total ada delapan mayat dan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa semua mayat adalah perempuan.

"Mereka dipotong-potong dengan sangat parah dalam berbagai kondisi pembusukan dan ditinggalkan di dalam karung," kata Kanja.

Kepala investigasi kriminal, Amin Mohammed, mengatakan bahwa usia para korban berkisar antara sekitar 18-30 tahun.

Polisi kini sedang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan dengan aliran sesat, pembunuh berantai, dan malpraktek medis sebagai bagian dari penyelidikan. Tahun lalu, sebuah kuburan massal ditemukan di hutan, yang berisi jasad ratusan anggota sekte sesat.

3. Penemuan mayat tidak jauh dari pos polisi

Ilustrasi polisi. (Unsplash.com/Monica Melton)
Ilustrasi polisi. (Unsplash.com/Monica Melton)

Otoritas Pengawasan Polisi Independen sedang menyelidiki apakah ada keterlibatan polisi dalam penemuan mayat-mayat yang dibuang di Mukuru. Tempat para mayat itu ditemukan hanya berjarak 100 meter dari pos polisi.

Karena tidak adanya pencarian pihak bewenang pada Minggu, para relawan menyisir tumpukan besar sampah untuk mencari lebih banyak korban. Penduduk setempat dilaporkan mencoba membawa kantong yang mereka temukan ke kantor polisi, tapi malah disambut dengan tabung gas air mata.

Kepolisian sedang menghadapi pengawasan yang semakin ketat setelah puluhan orang tewas dalam demonstrasi antipemerintah yang meluas. Kematian para pengunjuk rasa telah membuat Japhet Koome, pemimpin kepolisian sebelumnya, mengundurkan diri.

Demonstrasi itu juga membuat Presiden William Ruto berada dalam tekanan. Sehari sebelum penemuan mayat, Ruto memecat hampir seluruh kabinetnya dalam upaya menanggapi tuntutan para demonstran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us