Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kewalahan di Ukraina, Rusia Akan Izinkan Warga 40 Tahun Daftar Militer

Ilustrasi tentara. (unsplash.com/ Diego González)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Rusia pada Jumat (20/5/2022) mengumumkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang akan mengizinkan warga Rusia berusia di atas 40 tahun untuk daftar militer. 

Selain untuk warga Rusia, RUU ini juga akan mengizinkan warga asing berusia 30 tahun ke atas untuk mendaftar militer. Rusia tengah mempertimbangkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang akan mengizinkan warga Rusia berusia di atas 40 tahun untuk daftar militer. 

1. Militer Rusia incar tenaga profesional

Majelis Rendah Perlemen Rusia, Duma, menyatakan melalui situsnyanya bahwa langkah ini akan memungkinkan militer untuk memanfaatkan kemampuan profesional dari warga yang berusia lebih tua.

“Untuk penggunaan senjata presisi tinggi, pengoperasian senjata dan peralatan militer, diperlukan spesialis yang sangat profesional. Pengalaman semacam itu biasanya dimiliki oleh warga berusia 40-45 tahun," kata Parlemen Rusia, dilansir dari Reuters.

2. Indikasi kemunduran Rusia di Ukraina

Keputusan ini dinilai sebagai pertanda bahwa Rusia sedang kewalahan di Ukraina. Perekrutan ini dinilai untuk memenuhi kebutuhan mendesak invasi Rusia di Ukraina yang berjalan tidak lancar.

Terlepas dari klaimnya berhasil menguasai Mariupol, faktanya Rusia masih jauh dari tujuannya untuk menguasai semua daerah Donbas di Ukraina Timur. Rusia harus kehilangan banyak persenjataan dan tentaranya menghadapi Ukraina yang memobilisasi seluruh populasi lelaki dewasa di negara itu.

“Jelas, Rusia dalam masalah. Ini adalah upaya terbaru untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja tanpa mengkhawatirkan populasi mereka sendiri. Tetapi, semakin sulit bagi Kremlin untuk menyembunyikan kegagalan mereka di Ukraina,” kata pensiunan Jenderal Amerika Serikat, Ben Hodges, dilansir dari Al Arabiya.

3. Pakar sebut Rusia kekurangan tentara

Jack Watling, seorang spesialis perang darat di lembaga think tank keamanan dan pertahanan Inggris, RUSI, mengatakan bahwa militer Rusia sedang kekurangan infanteri. Rusia memerlukan lebih banyak tentara untuk membentuk unit baru jika ingin memperkuat posisinya di Ukraina.

"Ini akan menjadi proses yang lambat dan rumit, tetapi dapat dipercepat dengan memobilisasi orang-orang yang telah memiliki keterampilan dan pengalaman militer," kata  Jack Watling.

RUU tersebut juga akan memudahkan militer Rusia untuk merekrut warga sipil menjadi petugas medis, insinyur, spesialis operasi, dan komunikasi. 

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa Rusia telah membentuk 12 unit militer di distrik militer baratnya. Ini merupakan tanggapan atas keputusan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO yang dianggap Rusia sebagai ancaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vanny El Rahman
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us