Kim Kirim Surat ke AS, Minta Bertemu Lagi dengan Trump

Pyongyang, IDN Times - Pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un menulis surat untuk Presiden AS, Donald Trump. Pada surat itu, Kim meminta tindak lanjut dari pertemuan bersejarah yang telah dilakukan pada Juni silam.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump dan Kim Jong-un mencoba memperbaiki hubungan antarnegara dan membuat sejarah dengan mengadakan pertemuan di Singapura.
1. Dalam surat itu, Kim meminta jadwal untuk bertemu kembali dengan Presiden AS, Donald Trump

Diwartakan BBC, dan Reuters, Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders menyebutkan jika surat yang dikirimkan Kim Jong-un sangatlah 'hangat'. Kim menunjukkan komitmennya untuk melanjutkan proses denuklirisasi. Sarah menyebutkan, inti dari surat ini adalah meminta diagendakan pertemuan kedua antara Kim dan Trump.
Pihak AS, kata dia, sangat terbuka dengan keinginan Korea Utara itu. Ia pun mengatakan saat ini sedang melihat jadwal untuk pertemuan kedua belah pihak.
2. Surat ini muncul sehari setelah peringatan Kepala Pengawas Nuklir PBB

Surat dari Kim Jong-un ini muncul sehari setelah Yukiya Amano, kepala pengawas nuklir PBB memperingatkan jika kegiatan nuklir Korea Utara yang sedang berlangsung melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sementara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menyambut baik berita itu. Dia mengatakan denuklirisasi adalah masalah yang harus diselesaikan secara mendasar antara AS dan Korea Utara melalui negosiasi.
3. Korut terus menunjukkan niatnya untuk melakukan denuklirisasi dan meredakan ketegangan di semenanjung Korea

Selain surat Kim untuk Trump, AS juga memuji parade militer dalam peringatan HUT Korea Utara yang tidak menunjukkan rudal balistik antarbenua. Padahal biasanya di setiap ulang tahun negara, Korut selalu memamerkan rudal balistiknya.
Presiden AS, Donald Trump melalui Twitternya memuji langkah yang dilakukan pimpinan Korut itu. Ia menilai parade tanpa rudal balistik itu adalah langkah sangat positif dari Korea Utara.
Untuk diketahui, pada Juni lalu, Presiden AS Donald Trump dan Pimpinan Korut, Kim Jong Un melakukan pertemuan bersejarah di Singapura. Mereka menandatangani perjanjian kerja sama menuju denuklirisasi semenanjung Korea. AS pun siap memberikan bantuan ekonomi untuk memajukan Korea Utara jika denuklirisasi benar-benar dilakukan.