Kuba-Iran Bentuk Aliansi Negara Pendukung Palestina

Jakarta, IDN Times - Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel, pada Senin (4/12/2023), bertandang ke Teheran untuk bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisí. Kedua negara berniat meningkatkan hubungan diplomatik dan kerja sama di berbagai bidang.
Kunjungan kenegaraan ini merupakan pertama kalinya Presiden Kuba bertandang ke Iran sejak 2001. Lawatan ini dilakukan setelah Diaz-Canel berpartisipasi dalam KTT COP 28 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab dan bertandang ke Qatar.
1. Iran kritik ketidakefektifan Dewan Keamanan PBB
Dalam pertemuan itu, Presiden Raisi dan Diaz-Canel menyerukan pembentukan koalisi negara-negara di dunia untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina.
"Presiden Kuba dan saya setuju pembentukan koalisi negara-negara harus dibentuk untuk mendukung dan melindungi hak-hak rakyat Palestina. Pembentukan ini juga untuk melakukan tekanan kepada Israel dari berbagai benua di seluruh dunia," ungkap Raisi, dikutip Telesur.
Raisi juga mengkritik soal ketidakefektifan organisasi internasional dalam menghentikan mesin perang dunia yang dipromosikan oleh Amerika Serikat (AS) dan berbuah pada tindakan Israel di Gaza.
"Dewan Keamanan PBB, Liga Arab, dan institusi hak asasi manusia sekarang tidak lagi mampu dan efektif dalam mencegah pecahnya konflik," tambahnya.
2. Kuba-Iran tingkatkan kerja sama di berbagai bidang
Pada saat yang sama, Kuba dan Iran sudah menyetujui kerja sama di bidang energi, tambang, pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain itu, kedua negara juga membangun rencana implementasi kerja sama bidang kesehatan dan telekomunikasi.
Kedua negara, yang dimasukkan dalam daftar pendukung terorisme oleh AS, juga mengkritik keputusan tersebut.
"AS percaya bahwa pemberian sanksi akan menghentikan kami dan membuat kami menyerah. Ini tidak benar. Kami mengumumkan strategi untuk mempertahankan ekonomi negara," terang Raisi, dilansir On Cuba News.
"Dalam melawan sanksi tersebut, kami akan meningkatkan pertukaran kapasitas dan potensi negara kami. Ini adalah titik balik dari hubungan antara Kuba dan Iran," sambungnya.
3. Diaz-Canel bicarakan masalah Israel-Palestina di Qatar
Pada Minggu (3/12/2023), Presiden Miguel Diaz-Canel sudah bertemu dengan Emir Qatar Tamin bin Hamad al Thani di Doha untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Ia juga membicarakan rencana perdamaian konflik di Gaza.
"Kami senang atas kehadiran teman kami, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel di Doha. Kami telah mengadakan perbincangan untuk membahas peluang kerja sama ekonomi kedua negara," terang Hamad al Thani.
"Kedua negara juga membicarakan soal situasi terkini di Gaza. Kami akan terus bekerja untuk meningkatkan koordinasi dan upaya gabungan dalam forum internasional untuk menghentikan agresi Israel dan mencapai perdamaian di wilayah pendudukan Palestina," sambungnya.
Qatar menjadi salah satu mediator utama dalam menyelesaikan konflik Israel-Hamas yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu. Selain Qatar, Mesir dan Amerika Serikat juga berperan dalam proses mediasi kedua pihak.