Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lawan Gempuran Turki, Koalisi AS Siap Bekerja Sama dengan Suriah

Pasukan AS di Suriah dengan koalisinya, SDF, untuk melawan ISIS. (twitter.com/Coordination and Military Ops Center - SDF)
Pasukan AS di Suriah dengan koalisinya, SDF, untuk melawan ISIS. (twitter.com/Coordination and Military Ops Center - SDF)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat mengatakan mereka siap berkoordinasi dengan pasukan Suriah dalam menangkis serangan Turki di Suriah utara.

Kepada Reuters, pimpinan SDF Mazloum Abdi pada Minggu (5/6/2022) juga mengatakan bahwa Damaskus harus menggunakan sistem pertahanan udaranya terhadap pesawat-pesawat Turki.

"Hal penting yang dapat dilakukan tentara Suriah untuk mempertahankan wilayah Suriah adalah menggunakan sistem pertahanan udara terhadap pesawat Turki," kata Abdi, dilansir Middle East Eye.

1. Presiden Erdogan lancarkan serangan di Suriah Utara

Pasukan Turki yang beroperasi di Suriah utara. (mena-studies.org)
Pasukan Turki yang beroperasi di Suriah utara. (mena-studies.org)

Pekan lalu, Ankara bersumpah melancarkan serangan baru terhadap wilayah Suriah utara yang dikendalikan SDF, serta yang dipelopori oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya ingin merebut kota Tal Rifaat dan Manbij yang dikuasai SDF di provinsi Aleppo utara, yang sebagian besar dikuasai oleh pasukan pemerintah Suriah.

Turki menganggap YPG dan jaringannya sebagai organisasi teroris, berlawanan dengan sekutu NATO-nya, di mana AS justru menganggapnya sebagai mitra dalam melawan ISIS di negara itu. Turki juga telah mendukung oposisi dalam melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan SDF.

Bulan lalu, kementerian luar negeri Suriah mengatakan akan mempertimbangkan setiap serangan baru Turki sebagai bentuk kejahatan perang dan kemanusiaan.

2. SDF sebut koordinasinya tidak akan mengancam pemerintahan

Pasukan SDF ketika berpatroli dan bertemu warga sipil di Timur Suriah, Desa Deis Az Zor. (twitter.com/Coordination and Military Ops Center - SDF)
Pasukan SDF ketika berpatroli dan bertemu warga sipil di Timur Suriah, Desa Deis Az Zor. (twitter.com/Coordination and Military Ops Center - SDF)

Sementara itu, Abdi mengatakan bahwa peningkatan koordinasi militer tidak akan mengancam pemerintahan semiotonom yang dimiliki negara tersebut.

"Prioritas kami adalah mempertahankan wilayah Suriah, dan tidak ada yang harus berpikir tentang mengambil keuntungan dari situasi itu untuk membuat keuntungan di lapangan," katanya.

3. Eskalasi konflik berpotensi membangkitkan ISIS

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Abdi melanjutkan, setiap serangan baru Turki akan menggusur sekitar satu juta orang dan mengarah ke zona pertempuran yang lebih luas. Namun ia tidak mengatakan apakah SDF akan merespons dengan serangan di wilayah Turki itu sendiri.

Pejuang SDF menjaga kamp dan penjara tempat tahanan ISIS dan afiliasinya ditahan. Penempatan kembali pasukan SDF tersebut untuk melawan Turki ditakutkan justru akan melonggarkan keamanan.

Abdi memperingatkan kemungkinan kebangkitan ISIS jika sampai terjadi eskalasi. Ia berharap pertemuan mendatang antara menteri luar negeri Rusia dan Turki dapat mengarah pada deeskalasi di kawasan. Ia berharap penyelesaian yang dinegosiasikan harus mencakup penghentian serangan pesawat tak berawak Turki di Suriah utara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us