Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tumpas Teroris, Turki Akan Lakukan Operasi Militer di Suriah Utara

Pasukan Turki yang beroperasi di Suriah utara. (mena-studies.org)
Pasukan Turki yang beroperasi di Suriah utara. (mena-studies.org)

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (1/6/2022), mengatakan akan menumpas jaringan teroris di wilayah Tal Rifaat dan Manbij di Suriah utara. Ia membenarkan target serangan baru untuk pertama kalinya dan mengatakan serangan itu juga akan berlanjut ke wilayah lain.

“Kami akan memasuki fase baru tekad kami untuk membentuk zona aman sejauh 30 kilometer di sepanjang perbatasan selatan kami. Kami akan membersihkan Tal Rifaat dan Manbij dari teroris, dan akan melakukan hal yang sama ke wilayah lain,” kata Erdogan, dilansir Reuters.

"Mari kita lihat siapa yang mendukung langkah sah Turki ini dan siapa yang menghalangi mereka," tambah Erdogan.

1. Menargetkan YPG Kurdi yang didukung AS

Ilustrasi penyerangan (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi penyerangan (IDN Times/Arief Rahmat)

Komentarnya itu ia sampaikan dalam pidatonya terhadap anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa. Ia berjanji akan melakukan serangan militer yang menargetkan milisi Kurdi Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS) yakni Unit Pertahanan Rakyat (YPG), yang dipandang Ankara sebagai kelompok teroris.

Dikutip TRT World, YPG adalah cabang milisi Partai Buruh Kurdistan (PKK) di Suriah. YPG mendapat dukungan AS karena berperan dalam melawan ISIS. Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40 ribu orang.

Sejak 2016, Ankara telah melakukan empat operasi di Suriah utara. Militer negara itu merebut ratusan kilometer di wilayah itu yang menargetkan YPG. Sementara untuk mendukung pihak yang berlawanan dalam perang Suriah, Turki telah berkoordinasi dengan Rusia dalam operasi militernya.

2. Mendapat kritikan dari negara Barat

Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS (twitter.com/Secretary Antony Blinken)
Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS (twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Operasi lintas batas Turki telah dikritik oleh sekutu NATO-nya, terutama AS. Beberapa di antaranya telah memberlakukan serangkaian embargo senjata di Ankara.

Washington menyatakan keprihatinan atas setiap serangan baru di Suriah utara. Pihak AS berpandangan bawah hal itu akan menempatkan pasukan AS dalam bahaya dan berpotensi merusak stabilitas regional.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Rabu mengulangi penentangan pemerintah Joe Biden terhadap langkah yang diambil Turki.

"Setiap eskalasi di Suriah utara adalah sesuatu yang akan kami lawan, dan kami mendukung pemeliharaan gencatan senjata saat ini," kata Blinken pada konferensi pers.

“Kami secara efektif terus melakukan perlawanan terhadap ISIS bersama mitra kami di Suriah, dan kami tidak ingin melihat apapun yang membahayakan upaya yang dilakukan untuk terus mempertahankan ISIS di dalam kotak yang kami masukkan,” tambah Blinken.

3. Turki keberatan Swedia dan Finlandia gabung di NATO karena beda kepentingan

Recep Tayyip Erdogan, presiden Turki (twitter.com/AK Party)
Recep Tayyip Erdogan, presiden Turki (twitter.com/AK Party)

Pengumuman Ankara tentang target serangan baru di Suriah bertepatan dengan munculnya sikap keberatan terhadap Finlandia dan Swedia atas tawaran keanggotaan NATO.

Alasannya karena mereka mendukung militan Kurdi dan kelompok yang dianggap Turki sebagai teroris. Itu juga tidak lepas dari embargo senjata yang diberlakukan secara berlebih atas serangan Turki pada 2019 ke Suriah utara.

Swedia dan Finlandia belum memberikan tanggapan konkrit kepada Turki. Menurut Erdogan, NATO adalah organisasi keamanan, bukan badan yang mendukung terorisme.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us