Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lukashenko Sakit, Oposisi Belarus Minta Pendukungnya Bersiap 

Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya. (twitter.com/Tsihanouskaya)
Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya. (twitter.com/Tsihanouskaya)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya mengungkapkan kepada pendukungnya agar bersiap mengambil kesempatan menjadikan negaranya demokrasi. Hal itu disampaikan pada Senin (15/5/2023), usai mendengar rumor bahwa Presiden Belarus, Alexander Lukashenko sakit. 

Kabar Lukashenko yang sakit keras beredar luas setelah menghadiri peringatan Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow pada 9 Mei lalu. Ia diketahui melewatkan makan pagi saat berada di Rusia. Bahkan, ia sempat dirumorkan dilarikan ke rumah sakit di Minsk pada 13 Mei. 

1. Minta bersiap rebut demokrasi dan halangi intervensi Rusia

Tsikhanouskaya mengungkapkan bahwa rumor kesehatan Lukashenko yang memburuk sudah beredar luas. Namun, ia menekankan agar seluruh pendukungnya bersiap dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi. 

"Terdapat banyak rumor terkait kesehatan diktator Lukashenko. Bagi kami, ini hanya berarti satu hal: kami harus bersiap untuk segala skenario. Terutama untuk membawa Belarus ke jalur demokrasi dan menghalangi Rusia mengintervensi. Kami membutuhkan komunitas internasional yang lebih proaktif dan cepat," papar Tsikhanouskaya, dikutip Reuters.

Penasehat Tsikhanouskaya, Franak Viacorka mengatakan bahwa pihak oposisi, pada Minggu (14/5/2023) telah bekerja sama dalam rencana aksi bersama dengan pasukan demokratik apabila sesuatu terjadi. 

Sementara itu, juru bicara Badan Intelijen Militer Ukraina, Andriy Yusov mengatakan mendengar kabar kondisi kesehatan Lukashenko yang memburuk. Namun, ia tidak bersedia mengomentari masalah tersebut.

2. Lukashenko tidak bisa menghadiri acara Hari Bendera dan Lagu Kebangsaan Belarus

Memburuknya kondisi kesehatan Lukashenko semakin menyeruak tatkala ia tidak bisa menghadiri upacara Hari Bendera, Lagu Kebangsaan Belarus pada Minggu kemarin. Ia mengutus Perdana Menteri Roman Golovchenko untuk menghadiri acara tersebut. 

Anggota parlemen Rusia, Konstantin Zatulin juga memberikan komentar terkait kondisi kesehatan Lukashenko terkini. Ia menyebut bahwa pemimpin berusia 68 tahun itu memang sakit, tapi bukan sakit keras ataupun terkena COVID-19. 

"Meski faktanya ia jatuh sakit, dia tetap bersedia memenuhi undangan untuk datang ke Moskow. Pada hari yang sama, ia juga mengadakan acara di Minsk. Dia kemungkinan membutuhkan istirahat, itu saja," tutur Zatulin, dilansir RFE/RL.

Pemerintah Belarus tidak memberikan komentar khusus terkait dengan segala penyakit yang diidap Lukashenko. 

3. Rusia terus berupaya mencengkeram Belarus

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)

Tsikhanouskaya juga mengatakan bahwa Belarus terancam kehilangan kemerdekaannya lantaran cengkeraman Rusia makin keras di bawah Lukashenko. Ia menambahkan bahwa Lukashenko perlahan menjual negaranya kepada Moskow. 

"Lukashenko sekarang menjual negara kita kepada Kremlin sedikit demi sedikit. Seiring dengan jatuhnya okupansi Rusia di segala bidang, termasuk militer, ekonomi, dan media," kata Tsikhanouskaya, dilansir Politico.

Ia menyerukan kepada Barat agar mencegah pengiriman senjata nuklir Rusia di Belarus yang diperkirakan selesai pada Juli. 

"Ini akan merubah semuanya bagi kita, rakyat Belarus. Dalam kasus diktator gila akan menekan tombol merah, serangan balik akan ada di Belarus karena senjata itu akan diluncurkan dari negara kita," terangnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us