Mantan Kepala Negara Korut, Kim Yong Nam Tutup Usia pada 97 Tahun

- Kim Yong Nam, mantan kepala negara seremonial Korea Utara dan tokoh senior yang setia pada dinasti Kim, meninggal dunia pada usia 97 tahun karena kegagalan organ akibat kanker.
 - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan belasungkawa secara langsung dan dijadwalkan menghadiri pemakaman yang akan digelar pada Kamis.
 - Kim Yong Nam dikenal sebagai figur diplomatik penting yang mewakili Korea Utara di berbagai forum internasional selama lebih dari dua dekade sebelum pensiun pada 2019.
 
Jakarta, IDN Times - Kim Yong Nam, mantan kepala negara nominal Korea Utara dan loyalis lama terhadap dinasti Kim, dilaporkan meninggal dunia pada usia 97 tahun karena kegagalan organ akibat kanker, Senin (3/11/2025). Dikutip dari Al Jazeera, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengumumkan bahwa pemimpin Kim Jong-un telah mengunjungi jenazah Kim Yong Nam pada Selasa pagi untuk memberikan penghormatan terakhir. Pemakamannya dijadwalkan berlangsung pada Kamis mendatang.
KCNA memuji Kim Yong Nam sebagai revolusioner generasi tua yang meninggalkan prestasi luar biasa dalam sejarah pembangunan partai dan negara. Selama lebih dari dua dekade, ia menjabat sebagai kepala Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara, berperan sebagai wajah diplomasi negara yang kerap menyambut tamu asing atas nama pemimpin tertinggi Kim Jong Un dan mendiang ayahnya, Kim Jong Il.
1. Merupakan sosok loyalis sejati

Kim Yong Nam dikenal sebagai figur yang sepenuhnya setia kepada keluarga Kim sejak awal karirnya. Meskipun tidak memiliki hubungan darah dengan Kim Jong Un, kesetiaannya kepada dinasti Kim membuatnya dipercaya menduduki posisi kepala negara seremonial dari sejak 1998 hingga 2019.
Dalam masa pemerintahannya, Kim sering tampil di acara-acara kenegaraan, menyampaikan pidato penuh semangat dengan gaya khas propaganda Korea Utara. Perannya dianggap penting dalam menjaga kesinambungan kekuasaan dinasti Kim sejak era Kim Il Sung hingga Kim Jong Un.
2. Peran diplomatik dan representatif

Sebagai diplomat senior, Kim Yong Nam berperan penting dalam hubungan luar negeri Korea Utara. Ia kerap bertemu dengan pejabat tinggi asing dan menjadi jembatan komunikasi resmi Pyongyang dengan dunia luar. Pada tahun 2018, ia melakukan perjalanan bersejarah ke Korea Selatan bersama Kim Yo Jong untuk menghadiri pembukaan Olimpiade Pyeongchang.
Kunjungan itu menandai momen diplomatik langka antara kedua Korea, dengan Kim Yong Nam duduk tidak jauh dari Wakil Presiden AS saat itu, Mike Pence. Meski tidak ada kontak langsung antara kedua pihak, peristiwa ini menjadi simbol keterbukaan sementara Korea Utara terhadap dialog internasional.
3. Akhir perjalanan panjang Kim Yong Nam
Setelah lebih dari dua dekade berperan di panggung politik, Kim Yong Nam digantikan oleh Choe Ryong Hae pada April 2019. Pengaruhnya mulai berkurang seiring usianya yang menua dan perubahan generasi kepemimpinan di bawah Kim Jong Un.
Lahir di Pyongyang, Kim menempuh pendidikan di Universitas Kim Il Sung dan Universitas Negeri Moskow. Sepanjang hidupnya, ia dikenal sebagai figur yang disiplin, patuh terhadap garis partai, dan menjadi saksi perjalanan panjang rezim Korea Utara sejak berdirinya pada tahun 1948.


















