Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri Kabinet Perang Israel Mundur, Netanyahu Mulai Tertekan?

poteret Benny Gantz.(twitter.com/בני גנץ - Benny Gantz)
Intinya sih...
  • Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengundurkan diri karena menilai Netanyahu menghalangi kemenangan Israel dan rencana pascaperang di Gaza kurang signifikan.
  • Dewan Keamanan PBB mendukung proposal gencatan senjata AS untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza selama 8 bulan terakhir, dengan 14 negara setuju dan Rusia abstain.
  •  

Jakarta, IDN Times - Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengundurkan diri pada Minggu (9/6/2024). Kabinet perang ini dibentuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu usai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu dan berlanjut ke serangan Israel terhadap Gaza hingga hari ini.

Dilansir dari CNN, Selasa (11/6/2024), Gantz mundur karena menilai Netanyahu adalah sosok yang menghalangi Israel menang. Selain itu, ia juga menganggap rencana pascaperang di Gaza masih kurang siginifikan.

Mundurnya Gantz disebut-sebut sebagai pukulan terhadap kabinet pemerintahan Netanyahu di tengah seruan pembebasan sandera dari tangan Hamas. Apalagi, Netanyahu juga diminta segera mundur.

Pasalnya, dengan kepergian Gantz dari kabinet pemerintahan, Netanyahu dianggap sudah kehilangan dukungan utama yang memperkuat posisinya di dalam negeri, di tengah citra Israel yang makin buruk di dunia internasional.

1. DK PBB setujui resolusi gencatan senjata di Gaza

Suasana pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB. (dok. X @UN)

Dewan Keamanan PBB akhirnya mengadopsi sebuah resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat (AS). Proposal ini bertujuan untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza selama 8 bulan terakhir.

Pemungutan suara ini dilakukan pada Senin (10/6/2024) yang terdapat 14 negara menyatakan setuju, tetapi Rusia abstain.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (11/6/2024), lewat resolusi ini DK PBB meminta agar Israel dan Hamas sepenuhnya menyetujui proposal gencatan senjata tersebut tanpa penundaan serta tanpa syarat.

Setelah pemungutan suara, Hamas juga menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan mediator dan melakukan negosiasi tidak langsung menggenapi penerapan prinsip-prinsip perjanjian tersebut.

2. Tiga tahap gencatan senjata usulan AS

ilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Usulan gencatan senjata dikeluarkan Presiden AS Joe Biden beberapa waktu lalu dan diajukan ke Israel serta Hamas. Proposal gencatan senjata ini mencakup tiga tahap.

Adapun tiga tahap ini adalah gencatan senjata enam pekan, lalu dilanjutkan gencatan senjata permanen dan pembebasan sisa sandera, serta tahap terakhir adalah upaya rekonstruksi Jalur Gaza yang sudah hancur total.

AS mengklaim bahwa Israel telah menerima usulan tersebut, meskipun ada pertentangan di tubuh pemerintahan Israel sendiri. Hal itu terlihat dari adanya beberapa pejabat Israel yang disebut tidak setuju dengan proposal AS ini.

3. Israel bunuh 55 warga Palestina untuk bebaskan empat sandera

Potret tentara Israel. (Twitter.com/Israel Defense Forces)

Diketahui, empat warga Israel yang ditawan Hamas dinyatakan bebas pada Sabtu (8/6/2024). Militer Israel mengidentifikasi empat orang tersebut sebagai Noa Argamani, Almog Meir Jan, Andrey Kozlov, dan Shlomi Ziv.

Mereka ditawan sejak serangan pada 7 Oktober 2023 lalu dalam sebuah festival musik. Keempatnya diselamatkan oleh militer Israel dalam kondisi sehat.

Mereka diselamatkan di dua lokasi terpisah di pusat Kota Nuseirat, Gaza. Penyelamatan mereka sempat diwarnai saling serang antara kedua pihak. Puluhan warga Gaza tewas akibat serangan. Komandan militer Israel, Arnon Zamora, juga tewas dalam misi tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us