Mesir Menanti Dukungan AS untuk Resolusi DK PBB Terkait Gaza

Jakarta, IDN Times - Mesir melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) terkait rencangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza yang dilakukan oleh Israel.
“Mesir menunggu AS mendukung rancangan resolusi yang diusulkan negara-negara Arab dan negara Islam di DK PBB untuk menghentikan serangan Israel di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dikutip dari Anadolu, Rabu (20/12/2023).
Shoukry mengungkapkan langsung keinginan Mesir tersebut ketika berbincang dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken via telepon, kemarin.
1. Rancangan resolusi memuat soal akses bantuan ke Gaza
Sementara itu, rancangan resolusi yang masih dirundingkan memuat adanya jaminan akses bantuan kemanusiaan yang mudah ke Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan rakyat Palestina.
Selain soal Gaza, Shoukry dan Blinken membahas soal keamanan di Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb.
“Perlunya memastikan navigasi yang aman di Laut Merah guna menjamin kelancaran arus perdagangan global,” ucapnya lagi.
2. DK PBB tunda pemungutan suara soal Gaza kedua kalinya
Pemungutan suara atau voting Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) soal resolusi gencatan senjata di Gaza, ditunda lagi untuk kedua kalinya.
Sedianya pemungutan suara dilaksanakan pada Senin (18/12/2023), tetapi ditunda menjadi Selasa. Namun, pemungutan suara yang seharusnya digelar kemarin, kembali ditunda.
AS dikabarkan belum yakin dengan rancangan resolusi tersebut. Pemungutan suara yang ditunda ini akan digelar pada Rabu, waktu setempat.
3. Teks resolusi dirancang oleh UEA

Sementara itu, teks resolusi gencatan senjata di Gaza diketahui diusulkan dan dirancang oleh Uni Emirat Arab.
Mereka menyerukan penghentian segera serangan untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan serta mengambil langkah-langkah mendesak untuk menuju perdamaian.