Negara Tanpa Utang: Deretan Wilayah yang Sukses Kelola Keuangannya

- Macau memiliki rasio utang publik 0%, bergantung pada industri pariwisata dan kasino.
- Brunei Darussalam memiliki rasio utang hanya 2,3% berkat cadangan minyak dan gas alam yang melimpah.
- Turkmenistan, Tuvalu, Kuwait, Hong Kong, dan Kiribati juga berhasil menjaga rasio utang rendah dengan strategi fiskal yang kuat.
Jakarta, IDN Times – Dalam lanskap ekonomi global yang semakin kompleks, hanya segelintir negara yang berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dengan tidak memiliki utang publik sama sekali atau rasio utang yang sangat kecil. Keberhasilan ini biasanya diperoleh melalui pengelolaan keuangan yang disiplin, surplus anggaran, dan dukungan sumber daya alam atau sektor ekonomi unggulan seperti minyak, gas, pariwisata, serta layanan keuangan.
Dikutip dari laporan IMF 2024, sejumlah wilayah bahkan tercatat nyaris nihil utang. Beberapa di antaranya tidak memiliki kewajiban sama sekali kepada IMF maupun kreditur asing. Fakta ini menjadi bukti bahwa strategi fiskal yang kuat dapat menjaga stabilitas negara meskipun menghadapi tantangan ekonomi global.
Negara mana saja yang tidak memiliki utang? Mari kita simak beritanya.
1. Macau

Macau menjadi salah satu wilayah administratif khusus China yang tercatat tanpa utang selama 15 tahun terakhir. Data IMF menunjukkan, rasio utang publik Macau sebesar 0 persen, menjadikannya contoh unik di Asia. Perekonomian wilayah ini sangat bergantung pada pariwisata, khususnya industri kasino yang menjadikannya dijuluki “Las Vegas-nya Asia.”
2. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam memiliki kekayaan yang melimpah dari cadangan minyak dan gas alam. Negara ini mencatat rasio utang terhadap PDB hanya 2,3 persen pada 2024, bahkan pernah mencapai 0 persen pada 1986. Dengan pendapatan per kapita lebih dari 65 ribu dolar Amerika, Brunei termasuk salah satu negara terkaya di dunia.
3. Turkmenistan

Turkmenistan juga tercatat memiliki utang nasional yang relatif kecil. Rasio utang terhadap PDB hanya 4,7 persen pada 2024, dengan tren penurunan hingga 2028. Pemerintah negara ini memanfaatkan cadangan energi untuk menopang stabilitas fiskal.
4. Tuvalu

Tuvalu adalah negara kepulauan kecil di Pasifik dengan populasi hanya 11 ribu jiwa, juga tidak memiliki utang ke IMF. Meskipun termasuk negara miskin dengan PDB kecil, kebutuhan pembiayaan negara juga sangat rendah. Rasio utang Tuvalu hanya 7 persen dari PDB pada 2024.
5. Kuwait

Kuwait yang terletak di kawasan Teluk memiliki kekayaan besar dari minyak bumi. Berdasarkan laporan IMF, rasio utang Kuwait hanya 7,1 persen pada 2024, menjadikannya salah satu negara dengan tingkat utang terendah di dunia.
6. Hong Kong

Hong Kong sebagai wilayah administratif khusus China memiliki pasar keuangan yang sangat maju. Rasio utang Hong Kong hanya 9 persen dari PDB pada 2024, dengan pemasukan besar dari sektor properti dan pajak.
7. Kiribati

Kiribati adalah negara kecil di Oseania. Tercatat rasio utang Kiribati ada 9,9 persen dari PDB pada 2024. Populasi yang kecil membuat kebutuhan fiskal negara ini relatif rendah, sementara pendapatan dari perikanan dan bantuan internasional menopang stabilitas anggarannya.
Keberhasilan negara-negara tersebut dalam menjaga utang tetap rendah menunjukkan bahwa disiplin fiskal, pengelolaan sumber daya alam, serta tata kelola pemerintahan yang baik menjadi kunci utama. Meski jumlahnya masih terbatas, pencapaian ini memberi inspirasi bahwa sebuah negara bisa tetap stabil tanpa harus bergantung pada utang asing, bahkan di tengah dinamika global yang penuh tantangan.