Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pakistan: India Rencanakan Serangan Militer dalam Waktu Dekat 

Personel Angkatan Darat India dari White Knight Corps dipersenjatai dengan senapan jenis AK yang dimodifikasi. (commons.wikimedia.org/PRO Defence Jammu)
Personel Angkatan Darat India dari White Knight Corps dipersenjatai dengan senapan jenis AK yang dimodifikasi. (commons.wikimedia.org/PRO Defence Jammu)

Jakarta, IDN Times – Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, mengatakan bahwa India berencana melakukan serangan militer terhadap Pakistan dalam waktu 24-36 jam ke depan. Hal ini didasarkan pada pengamatan intelijen Islamabad.

"Pakistan memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa India bermaksud melakukan aksi militer dengan dalih tuduhan tidak berdasar dan dibuat-buat tentang keterlibatan dalam insiden Pahalgam," tulis Attaullah Tarar melalui X pada Rabu (30/4/2025) dilansir DW.

Tarar mengatakan bahwa insiden pembunuhan 26 turis Hindu di Pahalgam, Kashmir, menjadi legitimasi India dalam penyerangan tersebut. Namun, Tarar memastikan bahwa Islamabad akan memberi serangan balasan jika hal itu benar terjadi.

"Pakistan menegaskan kembali bahwa setiap tindakan militer oleh India akan ditanggapi dengan pasti dan tegas." katanya.

1. India mulai kerahkan militernya

Perdana Menteri India, Narendra Modi, dikabarkan telah memberikan pengarahan kepada Angkatan Bersenjata untuk mengambil respons terhadap insiden di Kashmir. DW mengutip sumber AFP yang berbicara di India.

“Modi memberikan para panglima militer kebebasan operasional penuh untuk memutuskan cara, target, dan waktu respons India terhadap serangan teror," kata sumber tersebut pada Selasa.

Modi telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Rajnath Singh, penasihat keamanan nasionalnya, dan para jenderal senior di kediaman pribadinya untuk membahas rencana tersebut.

2. India tuduh Pakistan atas serangan di Kashmir

Peta wilayah Kashmir yang memisahkan India dan Pakistan. (commons.wikimedia.org/Free to use, licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0)
Peta wilayah Kashmir yang memisahkan India dan Pakistan. (commons.wikimedia.org/Free to use, licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0)

India sepenuhnya menyalahkan Pakistan atas insiden serangan di wilayah Kashmir pekan lalu. New Delhi menyebut Islamabad mendanai aksi tersebut.

Namun tuduhan itu telah dibantah oleh Pakistan. Islamabad bersikeras bahwa pihaknya hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi penentuan nasib sendiri bagi Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim.

Pakistan juga telah menawarkan kerja sama melalui investigasi yang kredibel, transparan, dan independen lewat pembentukan komisi netral atas serangan Pahalgam.

3. Ketegangan militer mulai terjadi di perbatasan

Drone Bayraktar TB2 buatan Turki. (unsplash.com/Hacı Elmas)
Drone Bayraktar TB2 buatan Turki. (unsplash.com/Hacı Elmas)

Usai insiden Pahalgam, baku tembak dilaporkan terjadi di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto antara India dan Pakistan, selama lima malam berturut-turut. Pakistan mengaku telah menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak.

Dilansir Al Jazeera, pemerintah Kashmir yang dikelola India mengumumkan telah menutup 48 dari 87 tujuan wisata yang disetujui pemerintah di wilayah Himalaya.    

Pejabat India juga mengklaim telah mengidentifikasi upaya peretas yang berbasis di Pakistan untuk menyusup ke situs web yang terkait dengan militer India.

Sementara itu, Sekjen Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah berbicara dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar untuk mendesak kedua negara meredakan ketegangan.

“Guterres menyatakan kekhawatirannya yang mendalam atas meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan dan menggarisbawahi perlunya menghindari konfrontasi yang dapat mengakibatkan konsekuensi tragis," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us