Pakistan: Militan Serang Penjara Teroris, 10 Petugas Disandera

Jakarta, IDN Times - Kelompok militan di Pakistan menyerang fasilitas penjara di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Minggu (18/12/2022). Mereka berhasil membebaskan puluhan tahanan dan menyandera 10 orang petugas.
Fasilitas penjara yang diserang adalah milik departemen kontraterorisme. Dua personel keamanan dilakukan terluka dalam insiden tersebut. Pejabat yang berwenang mengklaim bahwa situasi saat ini telah terkendali dan pasukan keamanan memulai operasi pembebasan sandera.
1. Sebanyak 35 pria bersenjata melakukan serangan

Fasilitas penjara yang dikelola oleh Departemen Kontraterorisme (CTD) di Bannu, Pakistan, telah diserang oleh segerombolan militan. Serangan itu berhasil mengalahkan banyak penjaga dan membuat mereka jadi sandera.
Dilansir VOA, penduduk sekitar membenarkan aksi penyanderaan yang sedang berlangsung di Bannu, provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan. Para penyerang disebut melakukan interogasi dan merebut senjata dari personel polisi yang berjaga.
Sejauh ini, jumlah penyerang yang disebut berhasil menerobos fasilitas penjara itu ada 35 orang. Pasukan militer Pakistan disebut telah diturunkan untuk mengepung kompleks tersebut untuk membebaskan para tawanan.
2. Militan meminta syarat perjalanan yang aman ke Afghanistan
Muhammad Ali Saif, Asisten Khusus Kepala Menteri provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengklaim bahwa pasukan keamanan telah membuat situasi menjadi terkendali. Tidak dijelaskan secara rinci apa yang dimaksud terkendali tersebut.
Namun, para militan disebut ingin membuat kesepakatan negosiasi. Dilansir Deutsche Welle, mereka memberi syarat pembebasan para sandera dengan kesepakatan bisa melakukan perjalanan yang aman ke Afghanistan.
Belum diketahui dari kelompok mana kelompok militan yang menyerang itu. Namun, pemerintah Pakistan telah memerangi pemberontakan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) selama bertahun-tahun.
"Kami mendobrak penjara dan petugas keamanan berada di tahanan kami dan mereka akan dibebaskan dengan aman jika kami diberikan jalan keluar yang aman," kata sebuah rekaman video yang diduga berasal dari pasukan militan yang menyerang.
3. TTP mengklaim tidak terkait dengan penyerang

Islamabad dan TTP telah melakukan pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi oleh Taliban Afghanistan. Namun upaya itu tidak terlalu berhasil karena serangan di Pakistan telah mengalami peningkatan.
Seorang juru bicara TTP mengaku bahwa anggotanya tidak terlibat dalam penyerangan pusat penjara yang dikelola oleh CTD itu.
Dilansir Dawn, salah satu terduga militan dalam sebuah video mengatakan puluhan rekannya yang ditahan di fasilitas tersebut telah berhasil dibebaskan. Jumlahnya sekitar 35 orang. Mereka menuntut pemerintah Pakistan untuk memastikan keberangkatan para tahanan yang dibebaskan itu ke Afghanistan lewat jalur udara.
Belum diketahui secara rinci bagaimana kelompok itu melakukan penyerangan, apakah serangan dari luar atau dari dalam. Ada yang mengatakan bahwa mereka merupakan tahanan yang berhasil merebut senjata para petugas, melakukan tindakan penyanderaan dan membebaskan tahanan lain.