Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taliban Pakistan Rebut Penjara, Petugas Disandera-Minta Jalur Evakuasi

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Para pejabat Pakistan, pada Senin (19/12/2022), melaporkan bahwa beberapa tahanan Taliban Pakistan mengalahkan sejumlah petugas di pusat penjara khusus teroris di barat laut Pakistan. Mereka merebut senjata polisi, menyandera, hingga menguasai fasilitas itu.

Selain itu, seorang petugas kontra-terorisme dinyatakan tewas dalam aksi pengambilalihan pusat penjara di Bannu, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, pada Minggu (18/12/2022) malam waktu setempat.

1. Sekitar 30 pejuang Taliban Pakistan terlibat dalam penyanderaan petugas

Ilustrasi penjara (unsplash.com/Emiliano Bar)

Melansir Associated Press, polisi dan militer bergegas ke fasilitas itu. Namun sekitar 12 jam kemudian, insiden penyanderaan masih berlangsung. Setidaknya 30 pejuang Taliban terlibat dalam perebutan penjara dan 10 petugas disandera, ujar para pejabat.

Kejadian itu telah memperlihatkan ketidakmampuan otoritas Pakistan untuk mengontrol wilayah terpencil yang terletak di sepanjang perbatasan Afghanistan. Taliban Pakistan merupakan kelompok yang terpisah dengan Taliban Afghanistan, namun keduanya merupakan sekutu. 

Juru bicara pemerintah provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Mohammad Ali Saif, mengatakan bahwa pengambilalihan penjara terjadi saat polisi menginterogasi para tahanan Taliban.  

Saif menambahkan, tempat itu dikepung oleh para penyandera. Para pejabat juga berusaha bernegosiasi dengan mereka.

Beberapa pejabat keamanan, secara anonim, mengatakan bahwa pihak berwenang meminta bantuan kepada kerabat pemberontak Taliban dalam negosiasi tersebut.

Selain petugas penjara, terdapat beberapa tentara yang ikut disandera. Sempat muncul kekhawatiran bahwa militer dapat menyerbu fasilitas tersebut apabila negosiasi gagal.

2. Penyandera ancam bunuh petugas apabila jalur untuk kabur tidak diatur

Dalam video yang beredar di media sosial, para penyandera mengancam akan membunuh petugas apabila jalur mereka untuk kabur secara aman tidak diatur.

Dilansir dari ABC News, juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Mohammad Khursani, mengatakan bahwa beberapa penyandera merupakan anggota TTP yang ditahan selama bertahun-tahun di Bannu.

Khurasani mengatakan, para pejuang TTP menuntut diberikan jalan yang aman menuju Waziristan Utara atau Selatan. Daerah itu dikuasai oleh kubu Taliban dan kerap diserang oleh militer Pakistan selama beberapa tahun terakhir. 

3. Kondisi terkini Pakistan dalam upaya pemberantasan TTP

Ilustrasi bendera Pakistan (unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Sejak bulan lalu, Taliban Pakistan telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan. Hal itu imbas dari keputusan TTP yang mengakhiri gencatan senjata dengan otoritas Pakistan secara sepihak.

Selama 15 tahun terakhir, TTP telah menyuarakan pemberontakan di Pakistan. Kelompok itu menginginkan adanya penegakan hukum islam yang lebih ketat, pembebasan terhadap anggota yang ditahan pemerintah, serta pengurangan kehadiran militer di Pakistan di bekas wilayah suku di negara tersebut.

Sementara itu, terjadi ledakan bom pinggir jalan yang menargetkan konvoi petugas keamanan di Waziristan utara pada Senin. Sedikitnya dua orang tewas dan tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu, ujar kepolisian Pakistan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us