Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB Desak India dan Pakistan Tahan Diri Terkait Isu Kashmir

Sekjen PBB, Antonio Guterres. (commons.wikimedia.org/Presidential Press and Information Office, free to use)
Intinya sih...
  • Sekretaris Jenderal PBB menyerukan pengekangan maksimum kepada India dan Pakistan di tengah meningkatnya ketegangan di Kashmir.
  • Ketegangan memuncak setelah serangan mematikan di Kashmir India, dengan India menyalahkan Pakistan dan Pakistan membantah keterlibatan.
  • Militer Pakistan mengumumkan telah melakukan dua kali uji coba rudal sejak krisis dimulai, sementara Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan tertutup atas permintaan Pakistan.

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Senin (5/5/2025) menyerukan pengekangan maksimum kepada India dan Pakistan. Seruan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Guterres memperingatkan bahwa kedua negara bersenjata nuklir itu kini berada di ambang perang.

“Sekarang saatnya untuk menahan diri secara maksimal dan menjauh dari jurang,” kata Guterres kepada wartawan di New York, dilansir dari Channel News Asia.

Ia menyebut hubungan antara New Delhi dan Islamabad telah mencapai titik didih. Eskalasi konflik belakangan berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

1. India tuding Pakistan terkait serangan di Kashmir

Personel Angkatan Darat India dari White Knight Corps dipersenjatai dengan senapan jenis AK yang dimodifikasi. (commons.wikimedia.org/PRO Defence Jammu)

Ketegangan memuncak setelah serangan mematikan pada 22 April lalu di Pahalgam, Kashmir India, yang menewaskan sedikitnya 26 turis. India menyalahkan Pakistan atas insiden tersebut, meski belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab.

Perdana Menteri India Narendra Modi memberi kebebasan operasional penuh kepada militernya untuk merespons serangan itu. Sebaliknya, Pakistan membantah keterlibatan dan menyerukan penyelidikan independen.

Guterres lantas mengecam serangan di Pahalgam dan menyerukan agar para pelaku diadili secara kredibel dan sah. Ia juga menekankan pentingnya mencegah konfrontasi militer yang dapat dengan mudah lepas kendali.

2. Pakistan uji coba rudal, situasi semakin genting

Ilustrasi rudal balistik (pixabay.com/StockSnap)

Sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan, militer Pakistan mengumumkan telah melakukan dua kali uji coba rudal sejak krisis dimulai. 

Dilansir Times of India, pada Senin, Pakistan meluncurkan rudal Fatah dalam sebuah latihan perang yang dinamai INDUS. Uji coba juga dilakukan pada Sabtu dengan meluncurkan rudal Abdali yang berhulu ledak nuklir.

Islamabad sebelumnya telah memperingatkan bahwa pihaknya akan membalas jika India melancarkan agresi militer.

3. PBB dan dunia internasional serukan deeskalasi

Ilustrasi Kantor PBB di New York, Amerika Serikat. (unsplash.com/Meizhi Lang)

Pakistan dan India telah berperang beberapa kali sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947, dan konflik di Kashmir menjadi pemicu utama ketegangan berkelanjutan. Tekanan internasional pun meningkat agar kedua negara menahan diri dan membuka jalur dialog.

Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan tertutup pada Senin atas permintaan Pakistan guna membahas krisis ini. Komunitas global terus memantau dengan cermat perkembangan situasi yang dianggap sangat berisiko bagi stabilitas kawasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Sonya Michaella
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us