Israel Bom Sekolah PBB di Gaza, 40 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 40 pengungsi Palestina tewas akibat serangan udara Israel ke sebuah sekolah yang dikelola Badan Pengungsi PBB untuk Palestina atau UNRWA yang terletak di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
“Selain itu puluhan wagra juga terluka. Jumlah korban dipastikan akan bertambah karena masih ada korban yang belum dievakuasi,” sebut pernyataan dari otoritas Gaza, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (6/6/2024).
Sementara itu, militer Israel mengaku memang melancarkan serangan udara ke sekolah yang dikelola UNRWA tersebut. Namun Israel menegaskan mereka menargetkan Hamas, yang diduga bersembunyi di sekolah tersebut.
1. Israel minta kantor UNRWA di Yerusalem Timur ditutup

Otoritas Pertahanan Israel memerintah Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA agar mengosongkan kantor pusatnya di Yerusalem Timur yang diduduki, paling lambat dalam 30 hari ke depan.
Israel menuding UNRWA berutang kepada mereka sekitar 7,3 juta dolar AS karena beroperasi di tanah milik Israel tanpa izin selama tujuh tahun terakhir.
Sebelumnya, Menteri Perumahan Israel Yitzhak Goldknopf, telah memerintahkan untuk menggusur kantor UNRWA pada Februari lalu.
2. Israel menuding UNRWA bermotif politik dan mendukung Hamas

Israel menuduh bahwa UNRWA sudah bermotif politik. Sudah lama juga Israel meminta agar UNRWA tidak beroperasi di wilayah Palestina yang diduduki.
UNRWA sendiri didirikan berdasarkan resolusi PBB pda 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada pengungsi terutama warga Palestina.
3. Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Per 4 Juni 2024 malam, korban tewas tercatat ada 36.550 orang. Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat ada 82.959 orang yang terluka sejak 7 Oktober 2023.
"Pasukan Israel membunuh 71 orang, dan melukai 182 lainnya dalam tujuh ‘pembantaian’ terhadap keluarga di Gaza, dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian tersebut.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambah pernyataan itu.