Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemberontak Mali Klaim Tewaskan Puluhan Tentara dan Anggota Wagner

ilustrasi bendera Mali (Unsplash.com/aboodi vesakaran)
ilustrasi bendera Mali (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

Jakarta, IDN Times - Koalisi kelompok pemberontak Tuareg (CSP-DPA) di Mali, pada Sabtu (27/7/2024), mengklaim berhasil menewaskan puluhan tentara dan pasukan bayaran Wagner Rusia di Tinzaouaten dekat perbatasan Aljazair. 

Ada puluhan tentara Mali dan pasukan bayaran Rusia yang tewas. Beberapa di antara mereka juga dilaporkan ditangkap.

Di sisi lain, tentara Mali mengatakan bahwa dua tentaranya tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam insiden pada Jumat. Mereka juga mengatakan salah satu helikopternya jatuh di kota Kidal saat menjalankan misi rutin, tapi mengklaim tidak ada yang tewas.

1. Pertempuran sengit selama tiga hari

ilustrasi (Unsplash.com/Roberto Catarinicchia)
ilustrasi (Unsplash.com/Roberto Catarinicchia)

CSP-DPA mengatakan, pertempuran sengit terjadi selama tiga hari antara mereka melawan tentara Mali yang didukung pasukan bayaran Wagner. Pertempuran terjadi sejak Kamis hingga Sabtu.

"Pasukan kami melenyapkan kolom musuh ini pada Sabtu. Sejumlah besar peralatan dan senjata disita atau dirusak," kata Mohamed Elmaouloud Ramadane, juru bicara aliansi CSP-DPA, dikutip Barron's.

Dia juga mengatakan bahwa tujuh pejuangnya tewas dan 12 lainnya terluka.

Pertempuran itu terjadi ketika tentara Mali mengumumkan mereka akan merebut kembali kendali atas beberapa distrik. Hampir seluruh distrik tersebut dikelilingi wilayah Aljazair dan telah jadi pusat pertempuran antara pasukan pemberontak dengan pasukan pemerintah selama dekade terakhir.

2. Verifikasi dari blogger militer Rusia

Beberapa peralatan tempur yang berhasil dirampas oleh kelompok pemberontak adalah kendaraan lapis baja, truk dan tanker. Mereka juga mengklaim merusak sebuah helikopter yang jatuh di kota Kidal, kota yang berjarak ratusan kilometer jauhnya dari lokasi pertempuran.

Dilansir VOA News, beberapa bloger militer Rusia melaporkan pada Minggu, setidaknya 20 pasukan Wagner tewas dalam penyergapan di wilayah dekat Aljazair itu.

"Pasukan PMC Wagner, yang bergerak dalam konvoi dengan pasukan pemerintah, terbunuh di Mali. Beberapa ditangkap," kata seorang blogger Rusia Semyon Pegov yang dikenal dengan nama War Gonzo.

Wagner dikabarkan telah berada di Mali sejak 2021. Pemerinah militer saat ini yang merebut kekuasaan setelah melakukan kudeta pada 2020 dan 2021, meminta dukungan kelompok tersebut untuk memerangi kelompok-kelompok pemberontak bersenjata di Mali.

3. JNIM klaim menyerang konvoi tentara Mali dan pasukan Wagner

ilustrasi milisi (Unsplash.com/Randy Fath)
ilustrasi milisi (Unsplash.com/Randy Fath)

Pertempuran sengit di dekat Aljazair tersebut dikonfirmasi oleh SITE, organisasi Amerika Serikat (AS) yang memantau kelompok radikal. Salah satu kelompok milisi pemberontak Mali lainnya, yang terkait dengan Jama'at Nusrat al-Islam wal Muslimeen (JNIM) al-Qaeda, mengklaim telah menewaskan puluhan tentara Rusia.

Dilansir RFI, JNIM mengatakan serangannya menewaskan 50 warga Rusia dan 10 warga Mali. Namun pemberontak Tuareg membantah bahwa kelompok tersebut terlibat dalam serangan.

Tidak ada jumlah korban jiwa pasti yang dapat diverifikasi dalam bentrokan tersebut. Namun juru bicara pemberontak Tuareg menunjukkan video beberapa mayat yang tergeletak di tanah, termasuk beberapa tentara kulit putih berada di antara para tahanan.

Seorang pejabat lokal yang pernah bekerja pada misi PBB di Kidal mengatakan, tentara Mali telah mundur dan beberapa tentara bayaran Rusia terbunuh atau ditangkap pemberontak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us