Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbatasan Dilonggarkan, Ribuan Warga Ukraina Kabur ke Negara Uni Eropa

Bendera Ukraina. (unsplash.com/marta_mars)
Bendera Ukraina. (unsplash.com/marta_mars)
Intinya sih...
  • Hampir 80 ribu warga Ukraina terima status perlindungan di UE.
  • Pada 2023, sudah ada 79.205 warga Ukraina yang mendapatkan status perlindungan di negara-negara UE.
  • Jerman, Polandia, dan Republik Ceko menjadi negara tujuan utama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Ukraina yang melarikan diri ke negara-negara Uni Eropa (UE) mencapai yang tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Kenaikan ini setelah dilonggarkannya perbatasan dan memperbolehkan laki-laki Ukraina untuk pergi. 

Berapa bulan terakhir, Ukraina sudah memperbolehkan warga laki-laki usia 18-22 tahun meninggalkan negaranya. Alhasil, banyak warga laki-laki yang memutuskan untuk pergi dari Ukraina. 

Sementara, Ukraina menghadapi masalah besar imbas kurangnya warga yang secara sukarela bergabung dalam militer. Meskipun, Kiev sudah menurunkan usia mobilisasi militer di Ukraina dari awalnya 27 tahun menjadi 25 tahun. 

1. Hampir 80 ribu warga Ukraina terima status perlindungan di UE

Pada 2023, tercatat sudah ada 79.205 warga Ukraina yang mendapatkan status perlindungan di negara-negara UE. Angka ini naik 49 persen dibandingkan Agustus 2025 dan menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2023. 

Pada akhir September, sebanyak 4,3 juta warga Ukraina mendapatkan status perlindungan di UE. Status ini didesain untuk mencegah adanya warga asing terlantar dan tidak dapat kembali ke negaranya. 

Dilansir Politico, Jerman, Polandia, dan Republik Ceko menjadi negara tujuan dari para warga Ukraina untuk mengungsi. Sedangkan Ceko menjadi negara dengan komposisi terbanyak dengan jumlah warga Ukraina mencapai 35,7 per 1.000 penduduk. 

2. Wali Kota Kiev akui Ukraina hadapi masalah besar imbas kaburnya warga

Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko memperingatkan bahwa Ukraina menghadapi masalah besar. Ia menyebut bahwa tentara Ukraina terus berkurang imbas banyaknya warga laki-laki yang pergi ke luar negeri. 

“Kami memiliki masalah besar dengan tentara dan sumber daya manusia. Pasukan Rusia terus maju tanpa lelah dan mereka melakukan serangan seperti permainan di komputer. Mereka terus datang dan tidak peduli dengan tentara yang gugur,” terangnya. 

Klitschko menyebut, ketimpangan sumber daya manusia antara Ukraina dan Rusia kian terlihat nyata. Menurutnya, Ukraina saat ini sangat bergantung pada perubahan dan berharap pemuda kembali ke Ukraina untuk membela negaranya. 

3. Tentara Ukraina mundur dari beberapa desa di Zaporizhzhia

Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)
Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)

Pemimpin militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi menyebut bahwa situasi di Zaporizhzhia semakin memburuk. Pasukan Ukraina terus berupaya melawan serangan tentara Rusia. 

“Situasi semakin memburuk di Oleksandrivka dan Huliapole. Dengan banyaknya personel dan material, musuh dapat terus bergerak dan merebut tiga desa di Zaporizhzhia,” ungkapnya, dikutip dari Euronews.

Sementara itu, Ukraina sudah mengumumkan evakuasi kepada seluruh keluarga dan anak-anak di Desa Malokaterynivka. Pemerintah setempat berharap warga paham situasi terkini dan mengikuti instruksi untuk mengungsi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

PBHI: Publik Keliru Memaknai Putusan MK mengenai UU Kepolisian

15 Nov 2025, 15:07 WIBNews