Pesawat Korean Air Lakukan Pendaratan Darurat di Azerbaijan, Ada Apa?

Jakarta, IDN Times - Sebuah pesawat dari maskapai Korean Air, yang berangkat dari Turki, melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Heydar Aliyev di Baku, Azerbaijan. Pesawat dilaporkan mengalami kerusakan pada salah satu mesinnya.
Dilansir KBS World, pesawat dengan nomor penerbangan KE9956 lepas landas dari Bandara Internasional Istanbul pada Sabtu (9/7/2022) pukul 18:30 waktu setempat dan akan menuju Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan (Korsel).
1. Kapten pesawat segera melaporkan masalah mesin dan melakukan pendaratan darurat

Maskapai yang berbasis di Seoul tersebut mengatakan, pendaratan darurat dilakukan sekitar satu setengah jam, setelah pesawat Korean Air lepas landas.
Menurut maskapai, pesan sensor getaran muncul dari mesin nomor 2 di sebelah kanan, dan karena hal itu kapten segera memberi tahu penumpang tentang masalah tersebut. Akhirnya, pendaratan darurat dilakukan dengan mengubah jalur penerbangan ke bandara terdekat, seperti yang dikutip dari Korea Herald.
Beberapa penumpang dilaporkan melihat percikan api dari mesin. Mereka yang duduk di dekat sayap kanan mengatakan bahwa mereka merasakan getaran, kebisingan, dan bahkan panas.
2. Pesawat tiba dengan selamat di Korsel

Maskapai penerbangan Korean Air Lines Co. mengatakan pada Minggu, bahwa pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Incheon sekitar pukul sembilan pagi, yakni hampir sehari lebih lambat dari waktu jadwal kedatangan asli mereka.
Pesawat yang mengangkut 215 penumpang dan 10 awak tiba dengan selamat di Korea Selatan dan dilaporkan tidak ada yang terluka.
Sebelumnya, sambil menunggu pihak maskapai mengirim penerbangan sementara pada hari Minggu untuk membawa para penumpang dan kru kabin kembali ke rumah, mereka dibawa ke hotel terdekat.
3. Pihak Korean Air kirim teknisi ke Azerbaijan

Pihak Korean Air mengatakan telah mengirim teknisi ke Baku, sementara inspeksi pun sedang berlangsung.
Pesawat Korean Air yang mendarat darurat tersebut merupakan pesawat tipe Airbus A330-200 yang diproduksi pada 2011, serta diketahui mampu terbang dengan satu mesin selama sekitar tiga jam.