Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pesisir Timur Jepang Diguncang Gempa dan Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu!

Jiji Press/AFP/Getty Images via fortune.com
Jiji Press/AFP/Getty Images via fortune.com

Jepang memang dikenal sebagai negara yang dikelilingi oleh pegunungan bawah laut. Selasa (22/11) Jepang kembali diserang guncangan berkekuatan besar dari pesisir timurnya. Kota-kota dalam Prefektur Fukushima pun terkena guncangan yang menurut Badan Meteorologi Jepang berkekuatan 7,4 Skala Ritchter (SR).

Seperti dilansir Theguardian.co.uk, pukul 05.59 waktu Jepang (03.59 WIB) gempa mulai terasa di berbagai kota di pesisi timur. Namun, kekhawatiran besar pemerintah Jepang justru pada pembangkit listrik tenang nuklir mereka yang ada di pesisir Fukushima. Pasalnya, gempa serupa dengan kekuatan lebih besar (9 SR) terjadi pada 2011. Saat itu, Fukushima luluk lantak akibat kerusakan pembangkit listrik yang diguncang gempa.

Namun, saat ini, peringatan tsunami sempat dikeluarkan Badan Meteorologi Jepang. Berikut fakta-fakta terkini yang berhasil dihimpun tim IDNtimes.com.

1. Satu jam setelah guncangan, beberapa titik pesisir terlihat gulungan ombak besar.

Default Image IDN
Default Image IDN

Pada pukul 08.03 waktu setempat (06.03 WIB) sebuah ombak setinggi 1,4 meter terlihat di Sendai, prefektur Miyagi. Sementara itu, beberapa titik lain pun menangkap penampakan gelombang tsunami. Pelabuhan Soma terlihat ombak 90 cm. Pukul 07.39 pun terlihat ombak 80 cm dari Ishinomaki Ayukawa, prefektur Miyagi.

Pelabuhan Kuji di Iwate dan Onahama, Fukushima juga sempat tampak ombak setinggi 80 serta 60 cm pada rentang 06.49 sampai 07.54 waktu setempat.

2. Akibatnya, peringatan evakuasi pun telah dikeluarkan.

Default Image IDN
Default Image IDN

Warga Jepang pun diminta untuk segera melakukan evakuasi sebelum tsunami menerjang. Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga menyebut kalau warga harus tetap melakukan evakuasi dan selalu mendengar kabar dari media.

3. Empat prefektur di pesisir timur masuk daftar peringatan keras.

Default Image IDN
Default Image IDN

Prefektur Iwate, Miyagi, Fukushima and Ibaraki menjadi empat kota besar yang jadi lokasi dengan dampak paling besar jika Tsunami benar-benar menyerang. Dikutip dari Telegraph.co.uk, alhasil, status tsunami sempat menjadi "Bahaya".

4. Satu jam lalu pemerintah menurunkan peringatan tsunami.

Default Image IDN
Default Image IDN

Yoshihide Suga sendiri yang menyebut kalau status tsunami diturunkan dari "Bahaya" jadi "Siaga". Memang status ini menandakan peringatan yang lebih kecil dan kondisi lebih aman. Namun, Suga tetap mengingatkan warga terus evakuasi.

Suga menyebut kalau ombak terakhir terlihat di kawasan kepulauan Izu, satu jam lalu.

5. Sekarang ada nasib pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Default Image IDN
Default Image IDN

Suga menyebut kalau Fukushima Daini (lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir baru) telah ditutup sejak 10 menit usai gempa menyerang. Hal tersebut dilakukan oleh reaktor nomor tiga menghentikan operasi pembangkit listrik tersebut. Pada pukul 07.49 waktu setempat tadi, Fukushima Daini ini aman dan kembali beroperasi.

6. Penerbangan di Bandara Sendai dibatalkan untuk sementara dan gempa terasa sampai Tokyo.

Default Image IDN
Default Image IDN

Penerbangan ke penjuru Jepang tidak ada yang dilakukan sejak pukul 06.00 waktu setempat. Beberapa menit setelah gempa, getaran juga terasa di Tokyo.

Default Image IDN
Default Image IDN

7. Lima orang alami luka ringan.

Default Image IDN
Default Image IDN

Pihak otoritas Jepang telah melaporkan lima orang yang mengalami luka ringan akibat gempa. Beberapa di antara mereka sedang beraktivistas saat gempat terjadi.

Sampai saat ini dipastikan tidak ada korban hilang atau meninggal. Warga masih terus melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi untuk hindari potensi tsunami. Perdana Menteri Shinzo Abe yang sedang berada di Peru untuk APEC pun telah meminta warga untuk tetap berjaga-jaga. Pemerintah terus mengambil langkah cepat untuk menanggulangi dampak gempa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us