Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Pidato di UNGA 80, Ini Sejumlah Isu Panas Acara PBB

WhatsApp Image 2025-06-27 at 15.55.07.jpeg
Presiden Prabowo Subianto (Youtube/Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo Subianto akhiri puasa 10 tahun kepala negara RI hadir di UNGA.
  • Jokowi tidak pernah hadir di UNGA selama masa presidensinya. Jokowi pernah diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla
  • Tahun ini temanya adalah, “Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights”.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

New York, IDN Times – Di dalam Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ada salah satu ruang sidang utama, Ruang Trusteeship Council. Dikenal dengan ikon patung perempuan simbol kemanusiaan dan harapan. Hal yang selama dua pekan ini bakal jadi pertanyaan besar yang menggayut di benak ribuan peserta Sidang Majelis Umum PBB, atau United Nations General Assembly (UNGA) ke 80, yang rangkaiannya dimulai sejak 9 September 2025.

Gedung Markas Pusat PBB berdiri di Pantai Timur Pulau Manhattan, di Tepi Sungai Timur Kota New York, Amerika Serikat. Di tengah sedikitnya tiga konflik geopolitik berkepanjangan, termasuk genosida Israel di Palestina, kompleks seluas 18 hektar itu bak rasa utopia untuk menjadi simbol perdamaian dan mercusuar harapan.

Gedung ini mulai dibangun pada 24 Oktober 1949. Bangunan utama terdiri dari gedung sekretariat, gedung majelis umum, gedung konferensi dan gedung perpustakaan. UNGA 80 menarik karena dilakukan di tengah perang di Gaza yang kian memburuk. Juga mulai hangat persaingan untuk menunjuk sekretaris jenderal PBB. Tahun depan, PBB akan memilih sekretaris jenderal baru.

Antonio Guterres, sekjen saat ini akan menyelesaikan masa jabatan keduanya yang berdurasi lima tahun pada tanggal 31 Desember 2026. Kemungkinan akan ada perbincangan di UNGA tentang siapa yang bisa menjadi kandidat untuk menggantikannya.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang harus menyetujui seorang kandidat untuk direkomendasikan kepada Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang untuk dipilih, yang berarti lima pemegang hak veto dewan - Inggris, Cina, Prancis, Rusia, dan AS - harus menyetujuinya.

1. Presiden Prabowo Subianto akhiri puasa 10 tahun kepala negara RI hadir di UNGA

Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)
Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)

Dari rangkaian UNGA 80 tahun ini, kesibukan di Markas PBB meningkat pesat sejak 22 September, Ketika acara resmi pembukaan oleh Sekretaris Jenderal PBB dilakukan. Sesuai tradisi, tanggal 23 September, hari Selasa, dilakukan debat umum (general debate), yang formatnya adalah kepala pemerintahan anggota PBB menyampaikan pidato intervensi di sidang majelis umum.

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan tiba di New York tanggal 20 September, dan akan menyampaikan pidato di urutan ketiga, setelah Presiden Brasil dan Presiden AS. “Ini tradisi, karena saat UNGA dimulai dulu, tidak ada kepala negara yang mau mengisi urutan pertama pidato di UNGA. Presiden Brasil saat itu menawarkan diri, dan ini dilanjutkan sampai sekarang. Urutan kedua diberikan kepada Presiden AS karena posisi sebagai negara tuan rumah,” kata Retno Marsudi kepada IDN Times (18/9/2025). Selanjutnya diatur sesuai hirarki, level presiden terlebih dahulu, dilanjutkan yang lain.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, mengatakan, UNGA 80 jadi momentum penting bagi kehadiran Indonesia. "Kehadiran Presiden Prabowo menegaskan posisi penting Indonesia sebagai pemimpin negara di belahan bumi selatan atau Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif," ujar Teddy lewat pesan tertulisnya.

Kehadiran Presiden Prabowo menunjukkan Indonesia mengakhiri masa 'puasa' pimpinan pemerintahan tampil di panggung utama forum PBB

2. Begini format sidang umum PBB atau UNGA

Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)
Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)

Selama 10 tahun, 2014-2024 Retno adalah menteri luar negeri Republik Indonesia di bawah kabinet Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Presiden Jokowi tidak pernah hadir di UNGA selama masa presidensinya. Jokowi pernah diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla, di awal pemerintahannya. Selebihnya praktis sesi pidato untuk Indonesia diwakili Menlu saat itu Retno Marsudi.

Formasi setiap negara di UNGA adalah tiga kursi di deretan depan, termasuk untuk kepala delegasi (bisa kepala pemerintahan atau wakilnya, dan menlu), serta tiga kursi di belakangnya, yang bisa diisi menteri lain, duta besar di Perwakilan Tetap di UN, atau pejabat lain termasuk wakil menteri. PBB didirikan tahun 1945, awalnya beranggotakan 51 negara. Sampai saat ini sudah berkembang jadi 193 negara anggota. Hadir juga pemimpin dari dua bukan anggota yang diundang PBB sebagai pengamat, yaitu Vatikan dan Palestina. Perwakilan Uni Eropa juga diundang sebagai pengamat dan dapat kesempatan bicara.

3. Berapa lama jatah pidato selama UNGA?

Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)
Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)

Saat ini, setiap perwakilan negara anggota diberi jatah pidato maksimal 15 menit. Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang rajin hadir di UNGA, alokasi waktunya delapan menit. Tetapi sejumlah pemimpin negara melanggar aturan dengan pidato lebih panjang, ini misalnya pernah dilakukan Presiden Iran dan Presiden Venezuela. Mereka manfaatkan panggung UNGA yang selama sepekan jadi perhatian dunia, termasuk media.

Data PBB, salah satu pidato terpanjang di UNGA dilakukan tahun 1960 oleh Pemimpin Kuba Fidel Castro, yang bicara selama 4,5 jam. Pemimpin Libya Muammar Khadafi pidato 1,5 jam di tahun 2009.

4. Apa saja ancer-ancer isu panas yang jadi tema pidato wakil negara anggota PBB di UNGA 80?

Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)
Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)

Biasanya pidato diawali dengan membahas tema UNGA. .Tahun ini temanya adalah, “Better Together: 80 years and more for peace, development and human rights” Semacam refleksi perjalanan PBB dan anggotanya. Apalagi situasi dunia sedang tidak baik-baik saja, baik di sisi geopolitik maupun ekonomi.

Tim Reuters menyampaikan sejumlah isu yang mungkin jadi perhatian. Termasuk, soal situasi di GAZA. Para pemimpin berkumpul di UNGA 80, saat sedang berlangsung perang antara Israel dengan Palestina di Gaza yang sudah luluh-lantak. Hancur. Tragedi kemanusian yang tak terperi, genosida yang keji. Krisis kemanusiaan yang berlangsung hampir dua tahun. Kelaparan parah karena Israel blockade bantuan pangan ke Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu - yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza, dijadwalkan berpidato di UNGA pada Jumat (26/9/2025). Israel melancarkan serangan darat ke Kota Gaza pada Selasa (16/9/2025).

Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak akan hadir secara langsung karena AS, sekutu setia Israel, telah menyatakan tidak akan memberinya visa. Mahmoud Abbas akan hadir melalui video.

Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy diperkirakan akan berupaya menggalang dukungan global untuk Kyiv sementara Presiden AS Donald Trump berupaya menengahi untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun setelah Rusia menginvasi negara tetangganya. Zelenskiy dijadwalkan berpidato di hadapan Majelis Umum pada Rabu, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan berpidato pada Sabtu (27/9/2025)

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan tingkat tinggi mengenai Ukraina pekan depan. Semua mata akan tertuju pada AS - di dewan dan selama pidato Majelis Umum Trump - untuk melihat apakah Washington akan mengumumkan langkah-langkah apa pun, seperti sanksi, untuk mencoba mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin bernegosiasi dengan Zelenskiy.

Iran. Kita bakal saksikan diplomasi menit-menit terakhir di New York mengenai program nuklir Iran karena Teheran berupaya menghindari penerapan kembali semua sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Republik Islam tersebut pada 28 September. Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi diperkirakan akan hadir di PBB.

Suriah. Debut penting tahun ini di UNGA 80 adalah Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. Kelompok Hay'at Tahrir al-Sham pimpinannya memimpin pemberontakan yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dalam serangan kilat pada bulan Desember, mengakhiri 13 tahun perang saudara.

Namun, HTS, yang sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra, adalah bekas cabang al Qaeda di Suriah hingga memutuskan hubungan pada tahun 2016. Kelompok tersebut dan Sharaa masih berada di bawah sanksi PBB, tetapi ia diberi pengecualian perjalanan untuk mengunjungi New York dari tanggal 21 hingga 25 September.

Perubahan Iklim. Di tengah upaya dunia untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius, para pemimpin negara kepulauan kecil dan negara-negara lain yang paling terdampak oleh perubahan iklim diperkirakan akan kembali mendesak tindakan.

Perempuan. Pada hari Senin (22/9/2025), sehari sebelum pidato dimulai, para pemimpin akan bertemu untuk memperingati 30 tahun konferensi hak-hak perempuan yang bersejarah. Konferensi Dunia Keempat Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perempuan tahun 1995, yang diselenggarakan di Beijing, mungkin paling dikenal karena mencetuskan frasa "hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia".

Meskipun tema pertemuan pada hari Senin adalah untuk merestrukturisasi, menyediakan sumber daya, dan mempercepat implementasi deklarasi yang telah disepakati pada tahun 1995, para pemimpin kemungkinan akan menyesalkan kurangnya kemajuan dan meningkatnya serangan terhadap hak-hak perempuan. Pada konferensi Beijing, 189 negara menandatangani dokumen yang menyerukan "partisipasi penuh dan setara perempuan dalam kehidupan politik, sipil, ekonomi, sosial, dan budaya.".

Sudan. Perang yang telah berlangsung 2,5 tahun di Sudan kemungkinan akan dibahas oleh beberapa pemimpin minggu depan. Perang antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara Sudan telah menciptakan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan meluas di seluruh negeri termasuk di al-Fashir, ibu kota negara bagian Darfur Utara. AS, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tiga bulan, membuka tab baru, diikuti dengan gencatan senjata permanen. Negara-negara yang disebut "Quad" dianggap memiliki pengaruh paling besar terhadap pihak-pihak yang bertikai.

Ketegangan AS-Venezuela. Ketika AS membangun kekuatan angkatan lautnya di Karibia Selatan dan perairan sekitarnya akhir bulan lalu, Venezuela mengajukan keluhan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres. Sejak saat itu, militer AS telah melakukan dua serangan mematikan, membuka tab baru terhadap kapal-kapal yang diduga milik kartel narkoba Venezuela di perairan internasional.

Meningkatnya ketegangan kemungkinan akan dipicu oleh Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil, yang diperkirakan akan berpidato di Majelis Umum pada hari Sabtu. Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah berulang kali menuduh AS berharap untuk menggulingkannya dari kekuasaan.

Saksikan liputan langsung tim redaksi IDN Times dari UNGA 80

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us

Latest in News

See More

Anggota DPR Minta Penggunaan Patwal bagi Artis Harus Dihentikan

22 Sep 2025, 15:00 WIBNews