Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden-Wapres Taiwan Sisihkan Gajinya untuk Bantu Rakyat Ukraina

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)

Jakarta, IDN Times – Para pemimpin Taiwan memutuskan untuk menyisihkan satu bulan gajinya untuk bantuan kemanusiaan rakyat Ukraina. Para pemimpin yang dimaksud adalah Presiden Tsai Ing-wen, Wakil Presiden William Lai, dan Perdana Menteri Su Tseng-chang.

Sumber Reuters, dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Presiden Tsai setiap bulannya menerima gaji sebesar 400 ribu dolar Taiwan atau sekitar Rp205 juta rupiah.

1. Taiwan tegas mendukung Ukraina

(Presiden Taiwan Tsai Ing-wen) REUTERS/TYRONE SIU via ANTARANEWS

Perang yang terjadi di Ukraina menarik simpati luas dari masyarakat Taiwan, yang setiap harinya juga menghadapi ancaman invasi dari negara tetangganya China.

Beijing melihat Taiwan sebagai wilayahnya yang hendak memisahkan diri. Sejak tahun lalu, China semakin meningkatkan tekanan militernya untuk menegaskan klaim atas negara kepulauan tersebut.

Sebagai negara demokrasi, Taiwan menegaskan posisinya untuk terus mendukung Ukraina.

“Sebagai mitra global demokrasi, Taiwan tidak akan absen, dan kami sepenuhnya mendukung Ukraina,” ucap Tsai.

2. Taiwan telah mengirim bantuan medis untuk Ukraina

Asap dan api membubung selama penembakan di dekat Kiev, saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich.

Dikutip dari The Straits Times, Taiwan sebelumnya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang pertama dalam bentuk 27 ton pasokan medis.

Dalam pertemuan Partai Progresif Demokratik, partai yang saat ini berkuasa, menegaskan bahwa perjuangan rakyat Ukraina telah menggerakkan dunia dan rakyat Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan juga telah meminta kedutaan de facto di Warsawa dan organisasi non-pemerintah ‘yang ditunjuk’ untuk membantu mendistribusikan dana bakal pengungsi Ukraina.

3. Taiwan berharap dukungan masyarakat dunia terhadap Ukraina semakin banyak

Instagram

Pekan lalu, Taiwan menyatakan sikapnya untuk bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia, meskipun nilai perdagangannya dengan Moskow relatif kecil.

Taiwan banyak ‘terdepak’ dari organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena tekanan China. Kendati begitu, Taiwan berkomitmen untuk menunjukkan posisinya sebagai bagian dari komunitas internasional yang bertanggung jawab, meskipun terisolasi secara diplomatik.

"Saya berharap kepada rekan-rekan kami, serta semua mitra partai kami di kantor publik, dapat menanggapi tindakan ini (invasi Rusia), dan dengan tegas menyatakan kepada dunia bahwa Taiwan mendukung Ukraina, dan Taiwan mendukung demokrasi serta kebebasan," kata Tsai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us