Bahas Imigrasi, Kamala Harris akan Kunjungi Perbatasan AS-Meksiko

Atasi lonjakan jumlah migran dari Amerika Tengah 

Washington DC, IDN Times - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, akan mengunjungi perbatasan AS-Meksiko minggu ini terkait masalah imigrasi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi meningkatnya lonjakan jumlah migran yang datang dari Amerika Tengah, yang mana banyak dari mereka yang melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan geng, yang telah melakukan perjalanan ke perbatasan AS-Meksiko.

Pejabat administrasi Biden mengatakan bahwa mereka ingin mereformasi sistem imigrasi negara dan menerapkan kebijakan perbatasan yang lebih 'manusiawi'. Biden juga menugaskan Harris untuk mengawasi program-program yang menangani apa yang disebut sebagai 'akar penyebab' migrasi, seperti: kurangnya peluang ekonomi, kejahatan, dan korupsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kedatangannya pun akan terjadi beberapa hari sebelum mantan Presiden Donald Trump dan Gubernur Texas Gregg Abbott yang pekan lalu mengumumkan rencana untuk mengunjungi perbatasan AS-Meksiko pada 30 Juni.

1. Kamala Harris ditugaskan oleh Joe Biden untuk menangani akar penyebab migrasi ribuan orang dari El Salvador, Guatemala dan Honduras yang melintasi perbatasan AS dari Meksiko

Bahas Imigrasi, Kamala Harris akan Kunjungi Perbatasan AS-MeksikoWakil Presiden AS Kamala Harris saat mengunjungi Brookline Recreation Center di Pittsburgh untuk menandai Hari Kesadaran Kredit Pajak Anak (22/6/2021). (Twitter.com/VP)

Dilansir Reuters, Wakil Presiden AS Kamala Harris akan mengunjungi perbatasan mengunjungi perbatasan AS-Meksiko pada hari Jumat (25/6/2021) untuk pertama kalinya sejak mendapat tugas utama dalam mengatasi masalah imigrasi, berdasarkan dari laporan kantornya, di tengah tekanan berkelanjutan pada pemerintahan Biden untuk mengatasi meningkatnya jumlah migran yang datang dari Amerika Tengah.

Presiden Joe Biden menugaskannya untuk menangani akar penyebab migrasi ribuan orang dari El Salvador, Guatemala, dan Honduras yang melintasi perbatasan AS dari Meksiko.

Dilansir Al Jazeera, Juru Bicara Harris, Symone Sanders dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa wakil presiden akan melakukan perjalanan ke El Paso, Texas pada hari Jumat dan akan didampingi oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas.

"Sebagai bagian dari pekerjaan yang sedang berlangsung ini, Wakil Presiden melakukan perjalanan ke Guatemala dan Meksiko awal bulan ini dan akan melakukan perjalanan ke El Paso pada hari Jumat," ungkap Sanders.

Dilansir BBC, Presiden kedua negara (Guatemala dan Meksiko) menyalahkan kebijakan pemerintahan Biden karena menyebabkan lonjakan rekor migrasi tidak berdokumen.

Pemerintahan Biden malah mengatakan peningkatan kedatangan di perbatasan disebabkan oleh dua badai yang melanda wilayah itu tahun lalu dan pandemi virus corona, bersama dengan kemiskinan, kekerasan serta korupsi yang telah lama disebut para ahli sebagai pendorong migrasi semacam itu.

Harris telah menolak kritik atas pertanyaan mengapa dia tidak pergi ke perbatasan hingga sekarang, dengan alasan dia lebih fokus untuk mengatasi kondisi di Amerika Tengah yang telah mendorong ratusan ribu migran untuk melakukan perjalanan ke perbatasan tahun ini.

2. Mendapat kritikan dari Donald Trump dan anggota parlemen Republik

Bahas Imigrasi, Kamala Harris akan Kunjungi Perbatasan AS-MeksikoPresiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump. (Instagram.com/realdonaldtrump)

Baca Juga: Kamala Harris Minta Migran Guatemala Jangan Datang ke AS

Dilansir Al Jazeera, Harris diserang oleh Partai Republik yang mengkritiknya dan Presiden Joe Biden karena belum mengunjungi perbatasan AS-Meksiko, di mana sebelumnya mantan Presiden Donald Trump yang menjadikan imigrasi sebagai fokus kepresidenannya dan telah berulang kali mengkritik penanganan pemerintahan Biden atas masalah imigrasi, pekan lalu mengumumkan rencana untuk mengunjungi perbatasan AS-Meksiko pada 30 Juni bersama dengan Gubernur Texas Greg Abbott.

Trump dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, mengatakan bahwa: "Setelah berbulan-bulan mengabaikan krisis di perbatasan selatan, sangat bagus bahwa kami membuat Kamala Harris akhirnya pergi dan melihat kehancuran dan kematian luar biasa yang mereka ciptakan, akibat langsung dari Biden yang mengakhiri kebijakan perbatasan saya yang sangat keras tetapi adil."

Trump pun menambahkan, "Jika Gubernur Abbott dan saya tidak pergi ke sana minggu depan, dia tidak akan pernah pergi!."

Seorang Republikan Texas, Senator Ted Cruz pada hari Rabu di Fox News, mengecam pemerintahan Biden karena dianggap membalikkan kebijakan perbatasan Trump, "Kamala Harris perlu melihat ke mata anak-anak yang menderita karena kebijakan imigrasi Joe Biden yang gagal."

"Saat itulah mereka harus mengakhiri penangkapan dan pelepasan, dan mereka perlu mengembalikan perjanjian internasional 'Tetap di Meksiko' yang telah memecahkan masalah ini sampai Joe Biden dan Kamala Harris mengacaukannya," ungkap Cruz.

3. Situasi dan kondisi yang terjadi di perbatasan AS-Meksiko

Bahas Imigrasi, Kamala Harris akan Kunjungi Perbatasan AS-MeksikoIlustrasi wilayah perbatasan. (Unsplash.com/Utsman Media)

Dikutip dari BBC, Situasi perbatasan terbukti menyusahkan secara politik bagi pemerintahan Biden. Pada bulan April, sebuah jajak pendapat AP-NORC menemukan bahwa 40 persen orang Amerika tidak setuju dengan bagaimana presiden menangani migran anak tanpa pendamping di perbatasan.

Berdasarkan data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (US Customs and Border Protection/CBP) mengatakan menangkap 180.034 migran pada Mei, jumlah bulanan terbesar sejak April 2000, dan naik sedikit dari dua bulan sebelumnya.

Dilansir Al Jazeera, Peningkatan jumlah terjadi setelah Biden, yang menjabat Januari, membalikkan beberapa kebijakan anti-imigrasi utama yang diberlakukan oleh pendahulunya, Trump. 

Dia menghentikan kebijakan yang disebut "Tetap di Meksiko" yang mengharuskan pencari suaka untuk menunggu tanggal pengadilan AS mereka di Meksiko, menghentikan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko, serta melonggarkan aturan kelayakan untuk mendapatkan suaka.

Pada saat yang sama, Biden telah menerapkan kebijakan perbatasan yang dikenal sebagai 'Tittle 42', mengusir dalam lima bulan lebih dari 400.000 migran yang ditahan di atau dekat perbatasan, termasuk dikirimnya kembali ke Meksiko para keluarga Amerika Tengah dan pencari suaka.

Menurut sebuah laporan Human Rights First (sebuah kelompok hak asasi yang berbasis di AS), Hampir 3.300 migran yang terdampar di Meksiko sejak Januari telah diculik, diperkosa, diperdagangkan atau diserang.

Baca Juga: Ini Harapan Uni Eropa pada Joe Biden dan Kamala Harris

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya