Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ratu Maxima Puji Kemajuan RI tapi Soroti Tingginya Stres Finansial

National Financial Health Event
Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial, Ratu Maxima dari Belanda dalam National Financial Health Event di Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Fokus dari inklusi keuangan ke kesehatan finansial.
  • Dorong masyarakat punya dana darurat.
  • Kekhawatiran utama masyarakat Indonesia, biaya sekolah tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial, Ratu Maxima dari Belanda menegaskan, pentingnya peningkatan kesehatan finansial bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Dalam bincang-bincang di Nationa Financial Health Event di Jakarta, Ratu Maxima menilai akses layanan keuangan saja tidak cukup, dan negara perlu memastikan masyarakat mampu menggunakan akses tersebut untuk benar-benar meningkatkan kesejahteraannya.

“Sangat menyenangkan bisa kembali ke Indonesia dan berbicara tentang isu kesehatan finansial. Ini penting bukan hanya untuk Indonesia, tetapi bagi semua orang di seluruh dunia,” ujar Ratu Maxima di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Ia menjelaskan, kebijakan kesehatan finansial adalah evolusi dari agenda inklusi keuangan global yang telah berjalan lebih dari satu dekade.

1. Dari inklusi keuangan ke kesehatan finansial

Ratu Maxima dan  Mahendra Siregar
Konferensi Pers Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial, Ratu Maxima dari Belanda dengan Ketua OJK Mahendra Siregar di Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Ratu Maxima menceritakan bahwa fokus dunia sebelumnya adalah memberikan akses keuangan, terutama rekening bank, kepada seluruh masyarakat. Pada 2007, agenda global masih berkutat pada microcredit.

“Kami sadar saat itu bahwa orang bukan hanya membutuhkan kredit, tetapi juga tabungan untuk hari hujan, pendidikan anak, atau membeli kendaraan. Tanpa rekening bank, hal itu tidak mungkin dilakukan,” ujarnya.

Inisiatif inklusi keuangan kemudian berkembang pesat. “Ketika saya mulai, kurang dari 50 persen populasi dunia memiliki rekening bank. Sekarang lebih dari 80 persen,” kata Ratu Maxima.

Namun, ia mengingatkan bahwa akses bukan tujuan akhir. “Memiliki rekening itu bukan jaminan hidup seseorang menjadi lebih baik. Itu hanyalah alat. Karena itu kita sekarang fokus pada financial health, bagaimana membantu orang benar-benar memanfaatkan akses keuangan untuk meningkatkan hidup mereka,” lanjutnya.

2. Dorong masyarakat punya dana darurat

IMG_0062.jpeg
Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kesehatan Finansial Ratu Maxima mendengar keluh kesah kondisi keuangan warga Gran Harmoni Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Dalam pidatonya, Ratu Maxima menekankan, kesehatan finansial mencakup kemampuan masyarakat mengelola pendapatan, pengeluaran, dan menghadapi risiko tak terduga.

“Kita semua punya pendapatan dan banyak hal yang ingin dibeli. Bagaimana memprioritaskan itu? Bagaimana kita membantu masyarakat membuat anggaran dan mengambil keputusan finansial yang tepat?” ucapnya.

Ia menyebut sejumlah kebutuhan jangka panjang masyarakat, mulai dari cicilan rumah, biaya pendidikan, hingga pensiun. “Kita semua akan menua dan suatu hari harus berhenti bekerja. Apakah kita menabung untuk itu?” kata Ratu Maxima.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya ketahanan finansial. “Bagaimana menghadapi guncangan? Jika sakit, kena hujan atau kekeringan, atau kecelakaan motor, bagaimana kita menutup biaya itu?” katanya.

Menurutnya, solusi ideal mencakup tabungan darurat, akses asuransi, hingga kredit yang tepat guna. Tanpa itu, masyarakat bisa terjebak pada pinjaman bunga tinggi dan stres finansial berkepanjangan.

3. Kekhawatiran utama masyarakat Indonesia, biaya sekolah tinggi

IMG_0063.jpeg
Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kesehatan Finansial Ratu Maxima mendengar keluh kesah kondisi keuangan warga Gran Harmoni Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Ratu Maxima juga berbagi pengalamannya saat berdialog dengan keluarga di Solo dan Bekasi pada kunjungan ini. Ia menanyakan hal yang membuat masyarakat tidak bisa tidur di malam hari.

“Seorang ibu berkata kepada saya, ‘Madam, biaya sekolah yang tak terduga, perjalanan studi atau buku, itu yang membuat saya khawatir meski sekolahnya gratis’,” cerita Ratu Maxima.

Situasi tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa kebijakan kesehatan finansial harus benar-benar menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. “Bagaimana kita membantu mereka menabung sedikit demi sedikit agar ketika biaya sekolah itu datang, mereka tahu mereka bisa membayarnya. Itu masa depan anak-anak mereka,” katanya.

Ia menegaskan, fokus pada kesehatan finansial adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Menkes Ucapkan Duka Cita soal Ibu Hamil Meninggal di Papua Ditolak 4 RS

27 Nov 2025, 18:16 WIBNews