Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rekor Harian Tertinggi, RS India Kekurangan Oksigen

Walter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus corona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero)
Walter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus corona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero)

New Delhi, IDN Times - Kasus harian COVID-19 di India mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis, 22 April 2021, waktu setempat yang mengakibatkan beberapa rumah sakit di India mengalami kekurangan oksigen. Dalam beberapa hari terakhir ini, India mengalami jumlah penambahan kasus yang semakin meningkat. Bagaimana situasi di sana saat ini?

1. Kekurangan pasokan oksigen benar-benar dirasakan di beberapa rumah sakit yang ada di New Delhi

Beberapa warga di India menjalani pemeriksaan swab test. (Twitter.com/PranshuParasha4)
Beberapa warga di India menjalani pemeriksaan swab test. (Twitter.com/PranshuParasha4)

Dilansir dari BBC, sebanyak 6 rumah sakit di New Delhi benar-benar mengalami kekurangan oksigen dan para dokter mengatakan rumah sakit lain hanya memiliki persediaan untuk beberapa jam. Sejumlah orang telah meninggal saat menunggu pasokan oksigen dan lebih dari 99 persen dari semua tempat tidur perawatan intensif penuh. India berada dalam cengkeraman gelombang kedua COVID-19 yang begitu tinggi dari kasus baru di manapun di seluruh dunia.

Pada hari Kamis, 22 April 2021, waktu setempat India tercatat telah memiliki jumlah kasus sebanyak 16.263.695 kasus dengan rincian 186.928 kasus berakhir meninggal dunia dan 13.648.159 kasus berakhir sembuh. Jumlah penambahan kasus di hari yang sama telah mencapai angka 332.503 kasus baru dengan rincian 2.256 kasus berakhir meninggal dunia. Dengan demikian, India saat ini berada di urutan ke-2 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

2. PM India langsung menggelar pertemuan tingkat tinggi di hari yang sama

Perdana Menteri India, Narendra Modi. (Instagram.com/narendramodi)
Perdana Menteri India, Narendra Modi. (Instagram.com/narendramodi)

Perdana Menteri India, Narendra Modi, langsung menggelar pertemuan tingkat tinggi pada hari Kamis, 22 April 2021, waktu setempat untuk membahas masalah pasokan oksigen. Menurut pernyataan pemerintah India, dia diberitahu bahwa latihan yang rumit sedang dilakukan, dengan pemerintah negara bagian untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka sehingga mereka dapat disuplai dengan oksigen. Untuk mengangkut oksigen ke seluruh negeri lebih cepat, tabung-tabung tersebut diangkut melalui udara dan dipasang langsung di kereta api.

Sampai saat ini, pemerintah India belum menerapkan lockdown nasional dan baru pemerintah daerah setempat saja yang menerapkan aturan sendiri. Pemerintah New Delhi mengumumkan selama seminggu pada akhir pekan, dengan hanya menyisakan kantor pemerintah dan layanan penting seperti rumah sakit, apotek, dan toko grosir yang buka saat ini. Pembatasan ketat telah diumumkan di negara bagian Maharashtra yang paling parah terkena dampak, yang merupakan wilayah terkaya di India dan rumah bagi pusat keuangan nasional, tepatnya di Mumbai.

Negara Bagian Maharashtra sempat menjadi titik hostpot COVID-19 sejak dimulainya situasi pandemi ini, terhitung seperempat kasus di India.

3. Penyebab terjadinya gelombang COVID-19 di India yang terjadi baru-baru ini

Kasus COVID-19 di India mengalami peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir ini. (Twitter.com/SheikhAnasIYC)
Kasus COVID-19 di India mengalami peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir ini. (Twitter.com/SheikhAnasIYC)

India mengalami peningkatan pesat dalam jumlah kasus selama sebulan terakhir yang didorong oleh pengawasan protokol kesehatan yang lemah, di mana ada sebuah festival keagamaan yang dihadiri oleh jutaan warga setempat sehingga menyebabkan berbagai muncul varian COVID-19. Menurut National Institute of Virology, telah terdeteksi sekitar 61 persen sampel yang sudah diuji di Maharashtra. Tak hanya itu saja, digelarnya Pemilu di Negara Bagian Benggala Barat tidak dihentikan dan memilih untuk digelar secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir.

Untuk program vaksinasi sendiri, sampai sejauh ini India masih tertinggal dibanding negara-negara lainnya. Sampai sekarang, baru 130 juta dosis telah diberikan, tetapi dengan populasi yang mencapai lebih dari 1 miliar warga, itu merupakan persentase kecil dan dorongan tersebut telah dibatasi untuk petugas kesehatan, staf garis terdepan, serta mereka yang berusia di atas 45 tahun. Para ahli mengatakan India tidak mungkin memenuhi targetnya untuk mencakup sebanyak 250 juta warga pada bulan Juli 2021 ini. 

Mulai awal Mei 2021 ini, orang-orang yang berusia di atas 18 tahun juga berhak mendapatkan vaksin, tetapi ada kekurangan dosis yang dapat memperlambatnya lebih jauh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us