Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Remaja Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat

Mohammad Al Bayed, remaja Palestina berusia 17 tahun yang ditembak mati pasukan Israel di tepi barat (WAFA News Agendcy)
Mohammad Al Bayed, remaja Palestina berusia 17 tahun yang ditembak mati pasukan Israel di tepi barat (WAFA News Agendcy)

Jakarta, IDN Times - Konflik antara Palestina dengan Israel tak menunjukkan tanda-tanda mereda. Terbaru, pasukan militer Israel membunuh dua remaja laki-laki Palestina. 

Salah satunya ditembak di bagian kepala ketika terjadi kericuhan di Desa Umm Safa yang bersebelahan dengan Ramallah. Dikutip Al Jazeera, Sabtu (22/7/2023), korban Muhammad Fouad Atta al-Bayed. 

Kantor berita Palestina, WAFA, merilis remaja laki-laki itu berasal dari kamp pengungsi Jalazone di bagian utara Ramallah. Al-Bayed sempat dilarikan ke rumah sakit Istishari. Namun, nyawanya tidak tertolong karena kehilangan banyak darah. 

1. Israel berdalih lepaskan tembakan karena dilempari batu dan bahan peledak

Gerakan demonstran Palestina yang terluka saat ia dievakuasi selama bentrokan dengan pasukan Israel pada protes atas ketegangan di Yerusalem dan eskalasi Israel-Gaza, dekat pos pemeriksaan Hawara di dekat Nablus di West Bank yang diduduki Israel, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Raneen Sawafta.
Gerakan demonstran Palestina yang terluka saat ia dievakuasi selama bentrokan dengan pasukan Israel pada protes atas ketegangan di Yerusalem dan eskalasi Israel-Gaza, dekat pos pemeriksaan Hawara di dekat Nablus di West Bank yang diduduki Israel, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Raneen Sawafta.

Militer Israel mengakui telah melepaskan tembakan ke arah warga Palestina. Tetapi, mereka berdalih warga tersebut merupakan bagian dari pasukan perbatasan semi militer. Pasukan semi militer itu, diklaim Israel, melempari batu dan bahan peledak. 

Mereka membenarkan satu orang warga terkena tembakan peluru tajam. Tetapi, militer Israel tidak memberikan informasi lebih detail. Mereka hanya menyebut remaja tersebut sudah melemparkan bom lebih dulu ke militer Israel. Di sisi lain, berwenang Palestina belum memberikan keterangan apapun. 

2. Militer Israel sudah tembak mati satu warga Palestina di Nablus

Pasukan Israel (twitter.com/Israel Defense Forces)
Pasukan Israel (twitter.com/Israel Defense Forces)

Tembakan mematikan oleh militer Israel sudah dilepaskan sejak Jumat (21/7/2023) di Nablus. Area ini juga diduduki secara ilegal oleh Israel. Informasi dari Bulan Sabit Merah Palestina menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka. Satu orang yang tewas masih remaja pula, berusia 18 tahun dan bernama Fawzi Makhalfeh.  

Militer Israel kemudian membenarkan telah menembaki sebuah kendaraan di Nablus. Namun, mereka berdalih aksi itu merupakan respons terhadap upaya teror yang dilakukan oleh warga Palestina. 

"Beberapa waktu yang lalu, upaya menabrakkan mobil terjadi di kota Sebastia. Pasukan merespons dengan tembakan langsung ke arah kendaraan. Pengemudi dinetralkan, dan tersangka lainnya terluka dan ditangkap," begitu cuitan militer Israel.

3. Lebih dari 150 warga Palestina tewas sepanjang 2023

Warga Palestina berkumpul di lokasi di mana sebuah rumah hancur akibat serangan udara Israel, di tengah konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww.)
Warga Palestina berkumpul di lokasi di mana sebuah rumah hancur akibat serangan udara Israel, di tengah konflik Israel-Palestina, di selatan Jalur Gaza, Rabu (12/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww.)

Konflik antara Palestina-Israel sepanjang 2023 terus terjadi. Sudah lebih dari 150 warga Palestina tewas akibat ditembak oleh militer Israel. Kejadian penembakan biasanya terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dua area yang diduduki secara ilegal oleh Israel. 

Aksi penyerangan militer Israel ke Palestina semakin menjadi-jadi usai pemerintahan dipimpin oleh kelompok sayap kanan. Tokoh-tokoh di kelompok tersebut merupakan orang yang mendukung adanya aksi pendudukan di wilayah Palestina. Mereka kemudian terus memperluas aksi pemukiman ilegal sehingga menyebabkan warga Palestina terpaksa mengungsi.

Direktur Hak Asasi Manusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Turk, memperingatkan kekerasan dibalut retorika yang menghasut, hanya akan mendorong warga Israel dan Palestina semakin dalam ke jurang konflik yang semakin mendalam. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Satria Permana
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us

Latest in News

See More

KSP: Pemerintahan Prabowo Tidak Buta dan Tuli Terhadap Kritik Publik

22 Sep 2025, 20:47 WIBNews