Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ribuan Pendukung Palestina Geruduk Stadion saat Laga Italia-Israel

ilustrasi gaza (pexels.com/TIMO)
ilustrasi gaza (pexels.com/TIMO)
Intinya sih...
  • Demonstran desak FIFA keluarkan Israel dari kompetisi
  • Bentrokan dengan polisi dan kecaman dari Wali Kota Udine
  • Pengamanan ketat ubah suasana kota dan ganggu warga
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Ribuan pendukung Palestina menggelar aksi besar di kota Udine, Italia bagian utara, pada Selasa (14/10/2025), bertepatan dengan laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia dan Israel. Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan Italia 3-0, sementara unjuk rasa di luar stadion sempat diwarnai ketegangan.

Dilansir dari Al Jazeera, lebih dari 10 ribu orang menghadiri demonstrasi tersebut. Aksi yang awalnya damai itu berubah ricuh setelah sebagian kecil massa terlibat bentrok dengan polisi. Komite untuk Palestina-Udine selaku penyelenggara mendesak Fédération Internationale de Football Association (FIFA) untuk melarang Israel ikut serta dalam seluruh kompetisi sepak bola dunia karena dianggap mendukung kebijakan pendudukan di wilayah Palestina.

Protes ini berlangsung sehari setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pembebasan 20 sandera Israel dan ratusan tahanan Palestina. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mencatat hanya 9 ribu tiket yang terjual dari total kapasitas 16 ribu kursi di Stadion Friuli atau Bluenergy Stadium.

“Ada gencatan senjata, tapi bukan perdamaian. Seperti yang saya tulis di plakat saya, tidak ada perdamaian tanpa keadilan,” kata pengunjuk rasa Valentina Bianchi.

1. Demonstran desak FIFA keluarkan Israel dari kompetisi

Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina sepanjang 18 meter dan spanduk merah besar bertuliskan “Show Israel the red card” (Berikan kartu merah untuk Israel). Mereka juga menampilkan patung logam bergambar sosok keadilan yang memegang timbangan dan kartu merah sebagai simbol penolakan terhadap partisipasi Israel di ajang sepak bola dunia.

Aksi tersebut ditujukan untuk menekan FIFA agar mengambil langkah tegas terhadap Israel. Di Italia, kekecewaan muncul karena FIGC menolak opsi boikot pertandingan melawan Israel, berbeda dengan sikap Asosiasi Sepak Bola Norwegia yang mulai menentang kehadiran tim tersebut.

“Asosiasi Sepak Bola Norwegia telah mulai mengambil sikap menentang kehadiran tim Israel; ada perilaku yang sangat berbeda dibandingkan dengan yang Anda lihat di sini di Italia,” kata Carlina, aktivis dari Komite untuk Palestina-Udine.

Selama pertandingan berlangsung, petugas keamanan stadion menggagalkan upaya beberapa penonton yang mencoba masuk lapangan sambil membawa bendera Palestina.

2. Bentrokan dengan polisi dan kecaman dari Wali Kota Udine

Menjelang akhir aksi, sekitar 50 orang dari kelompok pengunjuk rasa yang menutupi wajah mereka bentrok dengan polisi antihuru-hara. Mereka melemparkan petasan, penghalang logam, dan benda lainnya, serta membakar tempat sampah. Aparat membalas dengan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa yang mencoba mendekati stadion, dilansir dari Euro News.

Insiden itu menyebabkan dua jurnalis, masing-masing dari Radiotelevisione Italiana (RAI) dan agensi berita Ansa, mengalami luka, bersama sejumlah polisi yang harus dirawat.

“Apa yang terjadi malam ini tidak dapat diterima. Kota kami sangat mengutuk kekerasan yang terjadi di jalanan pada akhir demonstrasi,” ujar Wali Kota Udine, Alberto Felice De Toni, yang sebelumnya meminta agar pertandingan ditunda, dikutip dari CNN.

Lebih dari 1.000 petugas keamanan, termasuk polisi dan militer, diterjunkan dengan dukungan helikopter, drone, dan penembak jitu di atap hotel tim Israel. Bus pemain Israel dikawal ketat oleh 13 kendaraan polisi dan unit pasukan khusus hingga tiba di stadion.

3. Pengamanan ketat ubah suasana kota dan ganggu warga

Pemerintah setempat menerapkan pengamanan besar-besaran di sekitar Stadion Friuli, termasuk penutupan jalan, pembatasan parkir, dan pemasangan penghalang beton. Penjualan makanan dan minuman dalam wadah kaca, kaleng, atau keramik dilarang sepanjang hari pertandingan. Meja dan kursi luar ruangan di tempat umum pun diwajibkan disingkirkan.

Sejumlah toko di Udine memilih menutup operasional sejak pagi, sementara sebagian lainnya menutup lebih awal karena khawatir akan kerusuhan.

“Saya melihat helikopter terbang di atas kepala saya. Saya percaya pengerahan pasukan seperti itu untuk pertandingan sepak bola tidak seharusnya terjadi,” kata warga setempat, Paolo Lizzi, dikutip dari CNN.

Pos pemeriksaan dengan detektor logam turut memastikan penonton tak bisa masuk stadion tanpa pemeriksaan ketat.

Italia mengakhiri laga dengan kemenangan 3-0. Mateo Retegui mencetak dua gol, satu dari penalti di akhir babak pertama dan satu lagi lewat tembakan melengkung di menit ke-74, sementara Gianluca Mancini menutup skor lewat sundulan di menit akhir. Kemenangan ini menempatkan Italia di posisi kedua klasemen grup, mengamankan tiket playoff menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

PBNU Laporkan Trans7 ke Polisi, Buntut Tayangan Ponpes Lirboyo

16 Okt 2025, 07:40 WIBNews