Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia dan Korut Siapkan 50 Ribu Tentara untuk Serangan Balik

Ilustrasi barisan tank Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Jakarta, IDN Times - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, pada Minggu (10/11/2024), bahwa Rusia dan Korea Utara (Korut) telah mempersiapkan sekitar 50 ribu tentara untuk melakukan serangan balik. 

Pasukan yang dipersiapkan akan melakukan serangan terhadap Ukraina yang berada di Kursk, wilayah Rusia. Serangan bakal dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Sumber-sumber militer Ukraina juga mengatakan, pasukan itu akan dikerahkan untuk memaksa pasukan Kiev keluar dari Kursk. Pada Agustus lalu, ribuan tentara Ukraina menembus pertahanan Moskow dan merebut beberapa wilayah di Kursk milik Rusia.

1. Korut akan menjadi target militer yang sah

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Laporan tentang keberadaan pasukan Korut di Rusia telah menjadi fokus tersendiri bagi mitra Barat Ukraina. Pekan lalu, juru bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan bahwa ada 10 ribu tentara Korut yang dikerahkan di Kursk.

"Kita akan melihat dengan jelas bagaimana pasukan ini diintegrasikan ke dalam operasi Rusia, dan bagaimana mereka ditugaskan di medan perang, dengan asumsi bahwa mereka adalah pengganti pasukan Rusia," katanya, dikutip ABC.

Menurut Ryder, jika pasukan Korut benar-benar terlibat dalam mendukung pertempuran, maka pasukan Kim Jong Un tersebut akan menjadi target militer yang sah.

Moskow telah berusaha mengusir pasukan Ukraina dari Kursk. Kiev berhasil menembus dan menguasai beberapa wilayah Kursk tersebut, dan itu merupakan langkah signifikan sejak Kremlin menginvasi pada 2022.

2. Pasukan Korut dikerahkan untuk pertahanan dan dipersiapkan pertempuran langsung

Menurut seorang komandan Ukraina yang berbicara dengan syarat anonim, pasukan Korut ambil bagian dalam operasi langsung di Kursk. Mereka juga terlibat operasi pertahanan di Belgorod.

"Sebagian besar, tugas-tugas tersebut ditetapkan sebagai eselon kedua pertahanan. Di wilayah Kursk, ini adalah operasi tempur langsung," ujarnya, dikutip CNN.

Komandan tersebut juga menjelaskan, di antara personel Korut itu ada pasukan artileri dan spesialis penembak jitu.

Pasukan Korut akan jadi sumber daya penting bagi perang Rusia di Ukraina. Mereka kemungkinan akan dikerahkan secara defensif, dilibatkan dalam operasi serang atau digunakan dalam pertempuran langsung.

3. Korut ratifikasi perjanjian pertahanan

Presiden Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

Korut merupakan salah satu sekutu utama Rusia. Mereka berdua telah menjalin perjanjian keamanan dan pertahanan. Pada Selasa, Korut meratifikasi perjanjian tersebut sebagai dekrit Kim Jong Un.

"Perjanjian itu akan berlaku sejak kedua pihak bertukar instrumen ratifikasi," kata media pemerintah Korut, dikutip dari AFP.

Putin dan Kim menandatangani perjanjian strategis pada Juni. Putin memuji kesepakatan tersebut sebagai sebuah terobosan.

Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son Hui, baru-baru ini berkunjung ke Rusia dan mengatakan Pyongyang mendukung penuh Rusia hingga mencapai kemenangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us