Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Sebut AS Serius soal Aneksasi Greenland

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Council.gov.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengkhawatirkan aneksasi Greenland oleh AS akan memicu persaingan di Arktik.
  • Rusia khawatir dengan peningkatan keberadaan AS dan NATO di kawasan Arktik yang bisa berujung pada konflik.
  • Penasehat Kepresidenan Rusia, Anton Kobyakov, menyatakan bahwa rencana AS untuk merebut Greenland akan membawa dampak besar kepada Rusia dan memicu konflik geopolitik.

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump serius dalam rencana aneksasi Greenland. Ia mengkhawatirkan langkah itu akan memicu persaingan dengan Rusia di Arktik. 

Setelah dilantik sebagai presiden di AS, Trump sudah mengungkapkan rencananya untuk mengambilalih Greenland. Ia mengklaim bahwa pernyataannya ini serius dan bukanlah sekedar omongan belaka. 

Komentar Trump tersebut membuat hubungan bilateral AS-Denmark menegang. Denmark menyebut tidak mungkin Greenland akan menjadi bagian dari AS, tapi negaranya bersedia mengakui kemerdekaan Greenland jika seluruh rakyat setuju dalam referendum. 

1. Putin khawatirkan munculnya konflik di Arktik

Putin mengatakan bahwa rencana AS untuk menganeksasi Greenland akan membawa dampak pada perselisihan di kawasan Arktik. 

"Ini adalah kesalahan berpikir bahwa ini adalah ini adalah perbincangan baik dengan pemerintahan baru Amerika. Kami berbicara mengenai rencana serius AS untuk merebut Greenland. Ini adalah rencana yang sudah mengakar," terangnya, dilansir The Moscow Times pada Kamis (27/3/2025).

Ia mengatakan, Rusia tidak secara langsung mempertanyakan kedaulatan Greenland. Namun, Putin mengaku khawatir terkait dengan peningkatan keberadaan AS dan NATO di kawasan Arktik yang bisa berujung pada konflik. 

Pada Januari, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengungkapkan pengawasan secara dekat terkait situasi di Greenland. Ia menyebut, Rusia mengharapkan stabilitas di kawasan Arktik. 

2. AS berniat tingkatkan keberadaan militernya di Arktik

Penasehat Kepresidenan Rusia, Anton Kobyakov mengatakan bahwa AS berniat meningkatkan keberadaan militernya di Arktik setelah menganeksasi Greenland. 

"Hari ini, infrastruktur lapangan udara sudah mampu menampung pesawat bertenaga nuklir dan senjata presisi tinggi sedang dibangun di Arktik. Kami juga memiliki sistem peringatan rudal balistik dan stasiun kontrol satelit. Ini menunjukkan AS berniat memperkuat militernya di kawasan tersebut," tutur Kobyakov, dikutip Tass

Ia menambahkan bahwa ambisi AS untuk merebut Greenland akan membawa dampak besar kepada Rusia dan memicu konflik geopolitik. Ia menyebut, rencana AS ini bukanlah sesuatu yang baru dan sudah diupayakan beberapa kali, tapi gagal. 

3. PM Denmark tolak tekanan AS untuk menyerahkan Greenland

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen mengapresiasi seluruh pihak di pemerintahan dan warga Denmark yang tetap bertahan di tengah tekanan dari AS soal aneksasi Greenland. 

"Perhatian ini sangat melelahkan dan tekanan ini sangat besar. Namun, saat ini, Anda menunjukkan apa yang dapat Anda lakukan. Anda harus menunjukkan siapa diri Anda yang sebenarnya dan apa yang Anda perjuangkan," ungkapnya. 

Ia menyebut, Washington akan terus bertindak sesuai dengan keinginan mereka dan melawan penolakan dari Denmark. Ia mengungkapkan bahwa Denmark tidak mau menjual Greenland dan rakyat Greenland tidak mau menjadi bagian dari AS. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us