Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Siap Efisiensi Anggaran 50 Persen demi Stabilitas Global  

Pasukan militer Rusia. (commons.wikimedia.org/Mil.ru, free to use)
Pasukan militer Rusia. (commons.wikimedia.org/Mil.ru, free to use)

Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia, Vladimir Putin, berencana melakukan efisiensi anggaran militer hingga 50 persen demi meredakan ketegangan militer global. Berbicara pada Senin (24/2/2025), ia ingin agar Amerika Serikat (AS) mengikuti langkah serupa.

“Rusia siap berdiskusi dengan AS mengenai kemungkinan pemotongan anggaran pertahanan. Pengurangan anggaran militer sebesar 50 persen oleh kedua negara akan menjadi ide yang bagus,” kata Putin, dilansir Anadolu Agency.

Putin menekankan fokusnya pada hubungan bilateral dengan Washington. Ia mengatakan, kontak tersebut kemungkinan akan membuka jalan bagi hubungan bilateral yang erat bagi kedua negara.

1. Putin dan Trump baikan, Zelenskyy terabaikan

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Hubungan antara Putin dan Presiden AS, Donald Trump, perlahan mulai membaik. Pekan lalu, delegasi dua negara bertemu di Arab Saudi untuk membahas upaya perundingan gencatan senjata. 

Meski begitu, langkah kedua pihak mendapat penolakan kuat dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Ia menentang upaya perundingan yang tak melibatkan Kiev dan negara Eropa.

Putin maupun Trump sama-sama mengecam pernyataan Zelenskyy. Putin menuduh Zelenskyy menghalangi perundingan dengan Moskow dan memaksanya mundur dari jabatannya.

"Zelenskyy memojokkan dirinya sendiri dengan dekritnya yang melarang perundingan dengan Rusia. Ia menghindari perundingan karena perundingan itu akan mengakhiri darurat militer dan menyebabkan pemilihan umum di Ukraina," katanya.

Adapun Trump merespons dengan mengatakan bahwa Zelenskyy tak ada bedanya dengan diktator. Pernyataan itu membuat hubungan antara AS dan Ukraina merenggang.

2. Rusia tolak campur tangan Uni Eropa

Ilustrasi Kremlin, pusat pemerintahan Rusia di Moskow. (unsplash.com/Michael Parulava)
Ilustrasi Kremlin, pusat pemerintahan Rusia di Moskow. (unsplash.com/Michael Parulava)

Putin juga menentang upaya Uni Eropa dalam melindungi Ukraina. Ia mengatakan, negara-negara Eropa kini tak memiliki muka karena secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Kiev.

“Rusia tidak menentang upaya mempertahankan status kenegaraan Ukraina, tetapi Ukraina tidak boleh digunakan sebagai platform untuk melawan Rusia,” katanya.

Mengenai potensi perundingan perdamaian, Putin mengatakan Rusia menyambut baik partisipasi UE dalam menyelesaikan konflik Ukraina, tetapi yakin bahwa suara BRICS dan negara-negara lain juga harus dipertimbangkan.

“Keterlibatan Eropa dalam negosiasi Ukraina bisa jadi berharga, tetapi mereka tidak dapat memaksakan syarat,” imbuhnya.

3. Zelenskyy mau mundur sebagai presiden

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (commons.wikimedia.org/The Presidential Office of Ukraine, cc0)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (commons.wikimedia.org/The Presidential Office of Ukraine, cc0)

Adapun Zelenskyy siap mundur sebagai presiden Ukraina jika itu berarti memberikan jaminan bagi Kiev. Namun, Ukraina juga harus bergabung dengan NATO sebagai syarat.

Hal itu merupakan respons terhadap keinginan Putin dan Trump. Trump juga memandang bahwa Zelenskyy akan menghalangi jalannya perundingan damai.

"Jika itu menjamin perdamaian bagi Ukraina, jika Anda benar-benar ingin saya mengundurkan diri, saya siap. Saya dapat menukarnya dengan keanggotaan NATO,” katanya, dilansir CNN.

Namun, hal itu juga tak dapat diterima oleh AS. Penasihat Keamanan AS, Mike Waltz, mengatakan tak akan membahas lagi perihal keanggotaan Ukraina di NATO, sebagaimana dilaporkan Politico.

Bergabungnya Ukraina ke NATO, kata Waltz, tak sesuai dengan kepentingan nasional AS. Hal itu juga berlaku karena upaya perdamaian kini tengah dirundingkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us