Rusia Tolak Negosiasi Perdamaian yang Diusung Ukraina di Swiss

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (11/4/2024), mengungkapkan bahwa Moskow tidak akan menerima negosiasi perdamaian yang diusung Ukraina di Swiss. Ia menganggap negosiasi tersebut dilakukan sepihak tanpa memperhatikan kepentingan Rusia.
Dalam beberapa bulan terakhir, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terus berupaya mengajak sejumlah negara untuk ikut dalam negosiasi perdamaian di negaranya. Namun, ia menolak kehadiran perwakilan Rusia sebelum Moskow menarik seluruh pasukannya dari Ukraina.
1. Putin sebut Rusia harus ikut dalam negosiasi perdamaian

Putin menekankan, Rusia tidak diundang dalam negosiasi perdamaian di Swiss pada Juni mendatang. Ia mengungkapkan bahwa perjanjian perdamaian tidak dapat dibuat tanpa kehadiran Rusia.
"Mereka tidak mengundang kami di sana. Terlebih, mereka pikir kami tidak berkepentingan di sana. Di saat yang sama, mereka mengatakan bahwa tidak mungkin memutuskan apapun tanpa kehadiran kami. Ini seharusnya menjadi lucu jika tidak sangat menyedihkan," terangnya, dikutip Associated Press.
Pada saat yang sama, Presiden Belarus Alexander Lukashenko menanggapi bahwa Rusia tidak bertujuan menyulitkan semua pihak. Ia pun setuju tanpa kehadiran Rusia dalam negosiasi perdamaian, maka pertemuan itu tidak bisa dikatakan negosiasi perdamaian.
"Jika mereka ingin berbicara mengenai perdamaian di Swiss tanpa kami, maka biarkan mereka berharap. Bagaimana bisa negosiasi perdamaian dilakukan tanpa kehadiran Rusia? Tidak akan ada kelanjutan proses," ungkap Lukashenko.
2. Zakharova sebut negosiasi perdamaian di Swiss adalah proyek AS
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa negosiasi perdamaian di Swiss hanyalah inisiatif dari Partai Demokratik di Amerika Serikat (AS) di menjelang pilpres.
"Partai Demokrat yang membutuhkan foto dan video dari acara tersebut seharusnya mengindikasikan proyeknya di Ukraina masih terus berjalan ada di balik negosiasi perdamaian ini," tutur Zakharova, dilansir The Moscow Times.
"Kami merasa bahwa Washington melakukan apapun demi pemilu. Mereka sebenarnya tidak peduli terhadap Ukraina," sambungnya.
Selain itu, ia juga menuding Swiss telah meninggalkan netralitasnya di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. Ia juga memprotes Swiss yang berniat menyita aset milik Rusia di negara Eropa Barat tersebut.
3. Swiss akan jadi tuan rumah negosiasi perdamaian pada 15-16 Juni 2024

Pada Rabu (10/4/2024), Swiss setuju menjadi tuan rumah negosiasi perdamaian yang diusung oleh Presiden Zelenskyy. Acara tersebut akan digelar pada 15-16 Juni 2024 di Hotel Bürgenstock di dekat Danau Lucerne.
"Setelah mendalami proses lobi dan konsultasi dengan berbagai negara untuk mendapatkan opsi, pemerintah Swiss memutuskan bahwa kondisi saat ini sudah tepat dan konferensi dapat dilakukan untuk menginisiasi proses perdamaian," katanya, dikutip Swiss Info.
"Langkah pertama adalah dengan membangun pemahaman bersama antara negara yang berpartisipasi dengan pandangan untuk mencapai sebuah komprehensif dan perdamaian jangka panjang di Ukraina," tambahnya.
Presiden Swiss Viola Amherd mengatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa negosiasi perdamaian ini akan sukses. Ia pun mengatakan pertemuan tersebut tidak akan langsung menghasilkan sebuah perjanjian perdamaian.