Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sadar Zaman Berubah, Dalai Lama Tidak Lagi Tuntut Kemerdekaan Tibet

twitter.com/@_NMML_
twitter.com/@_NMML_

New Delhi, IDN TIMES - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama menyatakan bahwa Tibet bisa tetap menjadi bagian dari Tiongkok jika Beijing bisa menjamin akan melindungi budaya dan otonomi wilayah tersebut.

Hal ini ditegaskan oleh Dalai Lama dalam sebuah kuliah umum untuk memperingati 60 tahun pengucilan dirinya ke India hari Minggu kemarin, demikian dilansir dari media India, the Hindu.

1. Dalai Lama tegaskan waktu sudah berubah

twitter.com/@_NMML_
twitter.com/@_NMML_

Dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Nehru Memorial Museum & Library dan Antar-Rashtriya Sahayog Parishad-Bharat ini, Dalai Lama menyebutkan bahwa waktu sudah berubah dan kerjasama ekonomi merupakan pilihan yang rasional.

"Secara historis dan budaya, Tibet sudah merdeka. Geografi wilayah ini menunjukkan dimana Tibet lahir. Sepanjang konstitusi Tiongkok mengakui budaya atau sejarah khusus wilayah Tibet yang otonom, mereka bisa tetap (menjadi bagian Tiongkok).”

2. Dalai Lama mengambil contoh antara Perancis dengan Jerman

twitter.com/@DalaiLama
twitter.com/@DalaiLama

Dalai Lama pun mencontohkan dengan berlalunya waktu perubahan pun pasti terjadi.

"Ada waktu dimana setiap orang Perancis memandang orang Jerman sebagai musuh. Namun sekarang mereka berada bersama di Uni Eropa. Sama seperti itu, kita dapat bekerja sama."

Pernyataan ini menjadi sangat penting karena sudah tidak menyinggung soal kemerdekaan Tibet dan lebih memfokuskan perhatiannya mengenai bagaimana kerjasama dan persatuan dapat membawa kemajuan dan perdamaian.

3. Dalai Lama mendukung pertemuan informal antara Presiden RRT, Xi Jinping dan PM India, Narendra Modi

twitter/@JamesGRickards
twitter/@JamesGRickards

Selain itu penyataan Dalai Lama ini akan menjadi bahan diskusi antara Perdana Menteri India, Narendra Modi dengan Presiden RRT, Xi Jingping yang direncanakan akan mengadakan pertemuan informal tanggal 27-28 April ini guna meredakan ketegangan antara kedua negara. 

Dilansir dari Newsweek, pertemuan informal ini akan diselenggarakan di kota wuhan dan Dalai Lama menyatakan mendukung pertemuan tersebut dan berharap kedua pemimpin tersebut dapat memperbaiki hubungan mereka.

"Saya pikir ini merupakan hal yang baik keduanya bertemu. Mereka harus hidup berdampingan, jadi lebih baik hidup sebagai sebuah keluarga," tegasnya sebagaimana dilansir dari Newsweek.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us