Sayap Kanan Bulgaria Demo Tolak Masuk Eurozone

Jakarta, IDN Times - Pendukung Partai Vazrazhdane mengadakan demonstrasi besar di ibu kota Sofia, pada Sabtu (22/2/2025). Kelompok sayap kanan tersebut menolak masuknya Bulgaria dalam Eurozone atau penetapan mata yang euro yang dimulai pada 2026.
Pada awal Januari 2025, Bulgaria dan Rumania resmi masuk negara anggota Schengen yang memberikan akses warganya bepergian ke Eropa tanpa visa. Sebelumnya, kedua negara Eropa Timur tersebut mendapat penolakan dari Austria dan Belanda soal migrasi.
1. Desak referendum soal masuknya Bulgaria dalam Eurozone
Pemimpin Partai Vazrazhdane, Kostadin Kostadinov, menolak masuknya Bulgaria dalam Eurozone. Ia menyebut bahwa keputusan tersebut dilakukan secara sepihak tanpa persetujuan dari seluruh rakyat Bulgaria.
"Kami mendesak pemerintah Bulgaria mundur. Saya di sini untuk mempertahankan Bulgaria dan rakyat Bulgaria. Jika tidak ada referendum, kami akan memblokir kerja dari Parlemen Bulgaria. Kami menginginkan referendum untuk menentukan ini," tutur Kostandinov, dikutip Euronews.
Pemerintah baru Bulgaria telah menetapkan keanggotaan negaranya dalam Eurozone sebagai prioritas utama. Namun, sejumlah pihak tidak percaya bahwa negara Eropa Timur itu sudah siap bergabung dan menggunakan mata uang euro.
Sejak bergabung dengan UE pada 2007, Bulgaria masih terus dihadapkan pada permasalahan instabilitas politik. Namun, pemerintah dan sejumlah pihak di UE mendukungnya untuk memperkuat integrasi Eropa.
2. Massa berusaha menerobos masuk ke dalam Kantor Perwakilan UE
Demonstrasi simpatisan Partai Vazrazhdane dimulai di depan kantor Bank Nasional Bulgaria (BNB). Namun, ketika melintas di depan Kantor Perwakilan Uni Eropa (UE), massa mulai menerobos masuk ke dalam gedung.
Wakil Kepala Polisi Sofia, Stefan Ivanov, mengatakan bahwa protes sebenarnya hanya diizinkan di depan kantor BNB. Namun, demonstran secara tiba-tiba mengarah ke Kantor UE yang berbuntut pada keributan dengan aparat keamanan.
Melansir Novinite, ketika berada di depan Kantor UE, demonstran melempari dengan telur yang diisi dengan cat merah dan objek lain ke arah polisi. Kerusuhan pun tak terbendung setelah kerumunan demonstran berupaya menerobos masuk ke dalam gedung tersebut.
Situasi semakin memanas setelah demonstran melanggar barikade polisi dan beberapa orang sudah ditangkap. Insiden ini membuat setidaknya sepuluh personel kepolisian mengalami luka-luka, terutama di bagian wajah dan mata.
3. UE kecam serangan di kantor perwakilan di Sofia
Mendengar serangan di Kantor Perwakilan UE, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut bahwa serangan tersebut sangat mengejutkan. Ia pun menolak aksi vandalisme di gedung tersebut.
Di sisi lain, Perdana Menteri Bulgaria, Rosen Zhelyazkov, menolak tindakan kekerasan di Kantor Perwakilan UE di Sofia. Ia menyebut bahwa aksi tersebut tidak dapat diterima dan berlawanan dengan prinsip penegakan aturan hukum di Bulgaria, dilansir Politico.
Mantan PM Bulgaria, Kiril Petkov, mengatakan bahwa vandalisme di gedung Komisi Eropa tidak dapat dibenarkan. Beberapa partai lain di Bulgaria juga mengecam kekerasan yang dilakukan oleh Partai Vazrazhdane dan pendukungnya di kantor tersebut.